Sebanyak 121 siswa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, diduga mengalami keracunan massal setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan menuntut penyelidikan menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, telah mengungkapkan penyebab dugaan keracunan tersebut. Penyelidikan menunjukkan kesalahan prosedur penanganan makanan sebagai faktor utama.
Penyebab Dugaan Keracunan Massal MBG di PALI
Menurut Dadan Hindayana, masakan MBG di PALI dimasak terlalu dini dan tidak segera dikirim. Proses penyimpanan yang kurang tepat juga berkontribusi terhadap kejadian ini.
Ia menjelaskan, ikan yang diterima pada Jumat disimpan dalam freezer. Kemudian, ikan tersebut dikeluarkan, diolah setengah matang, lalu dimasukkan kembali ke freezer sebelum akhirnya diolah sepenuhnya.
Meskipun hasil tes menunjukkan makanan dalam keadaan baik, keracunan massal tetap terjadi. Hal ini mendorong BGN untuk meningkatkan selektivitas bahan baku dan menekankan pentingnya kesegaran bahan makanan.
Perbaikan Prosedur dan Seleksi Bahan Baku yang Lebih Ketat
Sebagai respons atas kejadian ini, BGN telah memperbaiki prosedur penanganan makanan MBG. Pemilihan bahan baku kini dilakukan secara lebih selektif untuk memastikan kesegaran dan kualitas.
Dadan menekankan pentingnya menggunakan bahan makanan yang lebih segar. Prosedur yang lebih ketat ini diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.
Pihak BGN juga akan mengawasi lebih ketat proses pengolahan dan distribusi makanan MBG. Tujuannya adalah memastikan seluruh tahapan dilakukan sesuai standar keamanan pangan.
Kondisi Siswa dan Tanggapan Pemerintah
Dari 121 siswa yang diduga keracunan, 50 siswa telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik. Sisanya masih dirawat dan dipantau oleh tim medis.
Para siswa mengalami gejala keracunan umum seperti mual, muntah, dan pusing. Gejala ini muncul setelah mengonsumsi makanan MBG di sekolah masing-masing.
Pemerintah daerah dan Kementerian Kesehatan terus memantau perkembangan kesehatan para siswa. Langkah-langkah pencegahan dan investigasi menyeluruh sedang dilakukan untuk mencegah insiden serupa.
Dinas Kesehatan Sumatera Selatan juga telah mengirimkan tim untuk membantu penanganan di PALI. Kerjasama antar lembaga terkait sangat penting untuk memastikan penanganan yang efektif dan menyeluruh.
Kejadian keracunan massal ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat dalam program MBG. Peningkatan standar keamanan pangan dan pengawasan yang lebih ketat sangat krusial untuk menjamin kesehatan dan keselamatan para siswa.
Langkah-langkah yang diambil BGN dan pemerintah daerah diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan memastikan keberlangsungan program MBG dengan lebih aman dan terjamin kualitasnya.
