Kementerian Sosial (Kemensos) baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan graduasi bagi 500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang. Acara ini juga memberikan penghargaan kepada 12 pendamping PKH terbaik di Jawa Timur atas dedikasi dan prestasi mereka.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyatakan bahwa ini merupakan graduasi PKH pertama kali yang diadakan di lingkungan kampus. Ia menekankan pentingnya keberhasilan para KPM dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Graduasi KPM PKH: Sukses Pribadi, Sukses Bangsa
Gus Ipul menjelaskan bahwa para KPM PKH yang digraduasi telah berhasil melewati “sekolah kehidupan”. Mereka telah membuktikan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarga.
Kesuksesan mereka, menurut Gus Ipul, merupakan kesuksesan bersama. Ia berharap para KPM dapat terus berkembang dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial (bansos).
Bansos, kata Gus Ipul, bersifat sementara. Pemberdayaan ekonomi lah yang akan memberikan dampak jangka panjang.
Evaluasi dan Pemberdayaan Berkelanjutan
Ke depan, Kemensos berencana mengevaluasi KPM penerima bansos setiap lima tahun sekali. Hal ini bertujuan untuk mencegah demotivasi dan mendorong kemandirian.
Evaluasi ini dikecualikan untuk lansia dan penyandang disabilitas. Mereka tetap akan mendapatkan dukungan sosial yang dibutuhkan.
Gus Ipul menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, pemerintah akan lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat. Perlindungan sosial tetap penting, tetapi pemberdayaan akan menjadi fokus utama.
Dukungan Berkelanjutan dan Peluang Baru
Para KPM PKH yang telah graduasi akan mendapatkan akses ke program pemberdayaan dari Kementerian UMKM dan koperasi, serta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Ini akan membuka peluang lebih besar bagi mereka untuk maju.
Gus Ipul berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan. Ia menekankan pentingnya semangat dan kerja keras untuk mencapai kemajuan bersama.
Rektor Universitas Brawijaya, Widodo, turut menyampaikan apresiasinya. Ia menyatakan kesiapan kampus untuk berkolaborasi dengan Kemensos dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Universitas Brawijaya menawarkan beasiswa bagi anak-anak KPM PKH yang berprestasi. Hal ini menunjukkan komitmen kampus dalam mendukung pendidikan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Salah satu pendamping PKH terbaik, Nasianto, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan KPM binaannya. Ia berharap lebih banyak KPM dapat graduasi dan meningkatkan pendapatan mereka.
Siti Halimatusa’diyah, seorang KPM asal Probolinggo yang berhasil graduasi, berbagi kisahnya. Ia telah menjalankan bisnis kue basah dan kue kering dengan pendapatan hingga Rp 2,5 juta per bulan.
Acara graduasi juga memberikan penghargaan kepada 12 pendamping PKH terbaik di Jawa Timur. Mereka adalah: Ririn Ekasari, Yusi Ika Wardani, Eni Ismiati, Tri Wahyudi, Onny Dripidha, Fitri Atikasari, Nur Janah, Zakiyatul Fitria, Erma Yusnita, Anita Mulyanti, Okky Rizkyawati, dan Nasianto.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, dan Sekjen Kemensos Robben Rico turut hadir dalam acara tersebut.
Graduasi ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan bukti nyata keberanian, kerja keras, dan harapan para KPM PKH untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kerja sama dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak sangat penting untuk memastikan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat dan terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.