Ketua GRIB Jaya Harjamukti, Tony Simanjuntak (45), ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan dan kepemilikan senjata api ilegal. Peristiwa bermula dari aksi Tony yang menghalangi kegiatan pemagaran lahan oleh sebuah perusahaan di Depok.
Insiden tersebut terjadi pada Senin, 23 Desember 2024, sekitar pukul 09.30 WIB di Kampung Baru, Harjamukti, Depok. Korbannya adalah seorang operator ekskavator dari PT PP yang tengah menjalankan tugas.
Penghentian Pemagaran dan Ancaman Senjata Api
Menurut Wakapolres Metro Depok, AKBP Prasetyo, Tony tiba-tiba menghentikan proses pemagaran yang dilakukan oleh korban dan beberapa karyawan PT PP.
Tony kemudian mengeluarkan senjata airgun dan menodongkan ke arah ekskavator dari jarak sekitar 5 meter. Ia melepaskan tiga tembakan.
Dua tembakan mengenai kaca belakang ekskavator hingga pecah, sementara satu tembakan mengenai lutut kiri korban, AK. Kejadian ini membuat korban dan karyawan PT PP ketakutan dan meninggalkan lokasi.
Barang Bukti dan Pasal yang Dikenakan
Polisi berhasil mengamankan senjata api jenis airgun Pietro Baretta Gardone VT-Made In Italy, beserta sembilan butir gotri berwarna emas.
Tony dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata api ilegal.
Selain itu, ia juga dijerat dengan Pasal 351 KUHP (penganiayaan) dan/atau Pasal 335 ayat (1) KUHP (perbuatan tidak menyenangkan).
Saat ini, berkas perkara Tony telah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum untuk proses selanjutnya.
Proses Hukum dan Dampak Peristiwa
Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum terkait kepemilikan senjata api dan tindak kekerasan.
Peristiwa ini menimbulkan ketakutan dan kerugian bagi korban dan perusahaan yang sedang menjalankan aktivitas legal.
Proses hukum yang berjalan diharapkan memberikan keadilan bagi korban dan memberikan efek jera bagi pelaku.
Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban umum.
Pihak berwajib diharapkan terus berkomitmen untuk menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum.
Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk selalu menghormati hukum dan menyelesaikan konflik secara damai.
Dengan adanya penegakan hukum yang tegas, diharapkan dapat mencegah terjadinya peristiwa serupa di masa mendatang.
Penyelesaian kasus ini menjadi contoh penting dalam menegakkan supremasi hukum dan melindungi hak-hak masyarakat.
Semoga proses hukum yang transparan dan adil dapat memberikan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat.
Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan dalam setiap aktivitas, baik pribadi maupun perusahaan.
Peristiwa ini menjadi pembelajaran berharga bagi masyarakat untuk senantiasa menaati peraturan perundangan yang berlaku.