Menanggapi penundaan putaran terbaru perundingan nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, Senator Marco Rubio menyerukan Teheran untuk menghentikan program pengayaan uranium dan pengembangan rudal jarak jauh. Rubio juga mendesak Iran untuk mengizinkan inspeksi fasilitas nuklirnya oleh para pemeriksa AS. Pernyataan Rubio ini disampaikan dalam wawancara dengan Fox News dan merefleksikan ketegangan yang masih tinggi dalam hubungan AS-Iran.
Pernyataan tegas Rubio ini muncul setelah putaran keempat perundingan nuklir di Roma ditunda. Seorang pejabat senior Iran menyatakan penundaan ini bergantung pada pendekatan yang akan diambil oleh AS.
Seruan Senator Rubio untuk Iran
Dalam wawancaranya dengan Fox News, Rubio menekankan pentingnya Iran menghentikan aktivitas yang dianggap mengancam keamanan internasional. Ia meminta Iran untuk mengakhiri dukungan terhadap kelompok teroris, menghentikan bantuan kepada Houthi di Yaman, dan menghentikan pengembangan rudal jarak jauh.
Senator Rubio juga secara khusus menyoroti program pengayaan uranium Iran. Ia berpendapat bahwa kemampuan Iran untuk memperkaya uranium hingga tingkat tinggi, merupakan ancaman serius yang harus dihentikan.
Kekhawatiran AS terhadap Program Nuklir Iran
Rubio menyatakan keprihatinannya atas kemampuan Iran untuk dengan cepat meningkatkan tingkat pengayaan uranium. Ia memperingatkan bahwa kemampuan tersebut dapat dengan mudah dialihkan untuk pembuatan senjata nuklir.
Sebagai alternatif, Rubio menyarankan Iran untuk mengimpor uranium yang telah diperkaya untuk keperluan program nuklir sipilnya. Langkah ini, menurutnya, dapat mengurangi risiko pengembangan senjata nuklir.
Selain itu, Rubio menegaskan perlunya akses penuh bagi para pemeriksa AS ke semua fasilitas di Iran, termasuk fasilitas militer. Hal ini penting untuk memastikan transparansi dan mencegah pengembangan senjata nuklir secara rahasia.
Posisi Iran dan Jalan Maju Perundingan Nuklir
Iran telah berulang kali menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk memperkaya uranium berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Teheran juga membantah ambisi untuk mengembangkan senjata nuklir.
Penundaan perundingan di Roma menunjukkan betapa rumitnya negosiasi antara AS dan Iran. Ketidaksepakatan atas program nuklir Iran, termasuk pengayaan uranium dan pengembangan rudal, merupakan penghalang utama menuju kesepakatan.
Ketegangan antara kedua negara masih tinggi, dengan Presiden Donald Trump sebelumnya mengancam akan menyerang Iran jika tidak ada kesepakatan yang tercapai. Pernyataan Rubio semakin menggarisbawahi betapa besar tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk menyelesaikan perselisihan nuklir ini.
Pernyataan Rubio menekankan pentingnya transparansi dan verifikasi dalam setiap kesepakatan nuklir dengan Iran. Ke depan, diperlukan kompromi dan itikad baik dari kedua belah pihak untuk mencapai resolusi damai dan mencegah eskalasi konflik.
Jalan menuju kesepakatan nuklir yang komprehensif dan berkelanjutan masih panjang dan penuh tantangan. Pernyataan keras Senator Rubio menandakan bahwa AS bersikap tegas dalam menuntut Iran menghentikan program yang dianggap mengancam keamanan internasional. Bagaimana Iran akan merespon seruan ini, dan bagaimana AS akan merespon langkah selanjutnya Iran, akan sangat menentukan masa depan perundingan nuklir ini.