Polisi gencar menertibkan atribut organisasi kemasyarakatan (ormas) di berbagai wilayah Jabodetabek. Langkah ini mendapat dukungan dari anggota DPR RI untuk mencegah klaim wilayah yang meresahkan masyarakat.
Penertiban atribut ormas merupakan bagian dari Operasi Berantas Jaya 2025. Wakil Ketua Komisi III DPR, Moh Rano Alfath, menilai aksi saling klaim wilayah oleh ormas telah menimbulkan keresahan.
Penertiban Atribut Ormas di Jakarta Pusat
Di Jakarta Pusat, polisi telah menertibkan 109 bendera dan 2 spanduk ormas dalam Operasi Brantas Jaya 2025. Operasi ini dilakukan serentak di delapan wilayah polsek.
Wilayah Kecamatan Sawah Besar menjadi lokasi dengan atribut terbanyak yang ditertibkan, yaitu 32 bendera ormas. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menegaskan penertiban ini bertujuan untuk menegakkan aturan dan menjaga ketertiban umum.
Selain penertiban atribut, polisi juga berhasil mengungkap kasus pemalakan di Thamrin City. Dua pelaku telah ditangkap dan dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan.
Penertiban di Tangerang dan Jakarta Timur
Di Kota Tangerang, sebanyak 72 atribut ormas ditertibkan secara serentak di 12 wilayah hukum polsek. Wilayah Ciledug dan Benda menjadi lokasi dengan atribut terbanyak.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, menjelaskan penertiban dilakukan untuk menciptakan ruang publik yang aman dan inklusif. Langkah ini juga bertujuan meminimalisir potensi konflik antar ormas.
Di Jakarta Timur, polisi menertibkan 14 bendera ormas dalam Operasi Brantas Jaya 2025. Penertiban ini melibatkan 10 bendera FBR dan 4 bendera GRIB Jaya.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan penertiban bertujuan menciptakan ruang publik yang bersih dari simbol-simbol yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Penertiban berjalan aman dan mendapat respons positif dari masyarakat.
Penertiban di Jakarta Barat dan Tamansari
Di Jakarta Barat, tepatnya di Tambora dan Tamansari, penertiban atribut ormas juga dilakukan secara terpadu oleh TNI, Polri, dan Satpol PP. Sasarannya adalah atribut ormas yang berada di ruang publik.
Kapolsek Tambora, Kompol Muhammad Kukuh Islami, menjelaskan penertiban dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat. Atribut yang ditertibkan diamankan ke Kantor Satpol PP untuk pendataan.
Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto, menambahkan penertiban di wilayahnya bertujuan untuk menciptakan ketertiban umum dan menjaga netralitas ruang publik. Penertiban dilakukan di beberapa ruas jalan utama.
Atribut yang ditertibkan di Tamansari juga diamankan ke Kantor Satpol PP untuk pendataan lebih lanjut. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga kondusivitas wilayah dan mencegah konflik sosial.
Secara keseluruhan, penertiban atribut ormas di berbagai wilayah Jabodetabek menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menciptakan ketertiban dan keamanan. Langkah tegas namun humanis ini diharapkan dapat meminimalisir potensi konflik dan menciptakan ruang publik yang aman dan nyaman bagi seluruh warga.
Dukungan dari DPR RI menunjukkan pentingnya peran negara dalam menjaga netralitas dan mencegah dominasi kelompok tertentu di ruang publik. Konsistensi dalam penertiban ini akan menjadi kunci keberhasilan upaya menciptakan masyarakat yang aman dan damai.