Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Laut Merah pada Senin, 28 April 2025. Sebuah jet tempur F/A-18E Super Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat jatuh dari kapal induk USS Harry S. Truman. Lebih mengejutkan lagi, sebuah traktor penarik juga ikut jatuh dari kapal induk yang sama.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan mengenai prosedur keamanan dan penanganan peralatan di kapal induk tersebut. Militer AS tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab insiden ini.
Jet Tempur F/A-18E Super Hornet dan Traktor Penarik Jatuh dari Kapal Induk USS Harry S. Truman
Insiden jatuhnya jet tempur dan traktor penarik terjadi di hanggar kapal induk USS Harry S. Truman. Para kru dilaporkan kehilangan kendali atas jet tempur tersebut sebelum akhirnya jatuh ke laut.
Belum ada keterangan resmi mengenai kondisi para kru yang terlibat dalam insiden ini. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan penyebab pasti jatuhnya pesawat dan traktor tersebut.
Investigasi Mengenai Penyebab Jatuhnya Pesawat dan Traktor
Militer AS telah memulai penyelidikan menyeluruh untuk menentukan penyebab pasti insiden ini. Sejumlah kemungkinan penyebab sedang dipertimbangkan, termasuk kemungkinan kesalahan mekanik, kesalahan manusia, atau kombinasi keduanya.
Proses investigasi diperkirakan akan memakan waktu beberapa waktu. Hasil penyelidikan akan diumumkan secara resmi setelah semua data terkumpul dan dianalisis.
Kemungkinan Penyebab Jatuhnya Pesawat
Beberapa ahli penerbangan berspekulasi tentang kemungkinan penyebab kecelakaan tersebut. Salah satu kemungkinan adalah adanya malfungsi sistem mekanik pada jet tempur F/A-18E Super Hornet.
Kemungkinan lain adalah adanya kesalahan manusia dalam prosedur penanganan pesawat di hanggar kapal induk. Kesalahan kecil pun dapat berakibat fatal dalam lingkungan kapal induk yang padat dan kompleks.
Kemungkinan Penyebab Jatuhnya Traktor
Jatuhnya traktor penarik juga memerlukan investigasi tersendiri. Kemungkinan besar jatuhnya traktor berkaitan dengan insiden jatuhnya jet tempur.
Getaran yang kuat akibat jatuhnya pesawat, atau upaya penyelamatan yang terburu-buru, bisa jadi menyebabkan traktor penarik kehilangan keseimbangan dan jatuh ke laut.
Kehilangan Tujuh Drone MQ-9 Reaper di Yaman
Selain insiden di Laut Merah, Amerika Serikat juga mengalami kerugian lain di medan perang Yaman. AS mengakui kehilangan tujuh drone canggih MQ-9 Reaper sejak melancarkan operasi militer besar-besaran melawan kelompok Houthi pada 15 Maret 2025.
Drone-drone tersebut, yang bernilai jutaan dolar, digunakan untuk pengintaian dan serangan udara terhadap posisi Houthi. Kehilangan ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas strategi militer AS di Yaman.
Meningkatnya serangan udara AS terhadap kelompok Houthi sejak pertengahan Maret, tampaknya berdampak pada kerugian peralatan militer AS yang signifikan. Kehilangan drone MQ-9 Reaper dan jatuhnya jet tempur dari USS Harry S. Truman menunjukkan tantangan yang dihadapi militer AS dalam operasi di wilayah konflik.
Investigasi menyeluruh terhadap kedua insiden ini sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Selain itu, evaluasi strategi militer AS di Yaman juga perlu dilakukan untuk meminimalisir kerugian peralatan dan personel.
Kehilangan peralatan militer yang signifikan ini menunjukkan kompleksitas dan resiko tinggi dari operasi militer di lingkungan yang menantang seperti Laut Merah dan Yaman. Kesimpulannya, peristiwa ini menyoroti perlunya peningkatan prosedur keamanan dan evaluasi strategi yang berkelanjutan dalam konteks operasi militer modern.