Polisi berhasil menangkap satu buronan lagi dalam kasus penyerangan dan pembakaran mobil polisi di Depok. Penangkapan ini merupakan perkembangan terbaru dalam investigasi yang telah berlangsung sejak pertengahan April.
Tersangka, berinisial TS, menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Ia merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) GRIB dan diduga berperan penting dalam insiden tersebut.
Penyerahan Diri Tersangka TS dan Perannya dalam Kasus
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi penyerahan diri TS kepada wartawan pada Selasa (29/4/2025).
TS diduga terlibat dalam penyerangan terhadap petugas kepolisian dan pembakaran mobil dinas mereka. Ia disebut memerintahkan anggota ormas lainnya untuk melakukan aksi tersebut.
Dengan tertangkapnya TS, kini sudah dua dari empat buronan yang berhasil diamankan. Sebelumnya, polisi telah menangkap S alias MS.
Dua buronan lainnya, RS dan VS alias T, masih dalam pengejaran intensif oleh pihak kepolisian.
Kronologi Kejadian dan Latar Belakang Penangkapan
Insiden penyerangan dan pembakaran terjadi pada Jumat (18/4/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Anggota Polres Metro Depok diserang saat hendak meninggalkan lokasi penangkapan TS di Harjamukti, Cimanggis, Depok.
Para anggota ormas GRIB menghadang kendaraan polisi karena tidak terima TS, yang merupakan ketua ormas GRIP Jaya Harjamukti, ditangkap.
Penangkapan TS sendiri dilatarbelakangi oleh kasus pengancaman dan kepemilikan senjata api. Ia telah beberapa kali dipanggil polisi namun tidak kooperatif.
Langkah-langkah Kepolisian dan Tersangka yang Masih Buron
Selain TS dan S alias MS, polisi telah menangkap enam tersangka lainnya yang terlibat dalam insiden tersebut.
Keenam tersangka tersebut memiliki peran masing-masing dalam aksi penyerangan dan pembakaran mobil polisi.
Polisi memastikan akan terus memburu dua buronan yang masih tersisa, RS dan VS alias T.
Subdit Jatanras, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, akan terus melakukan penyelidikan dan pengejaran hingga semua pelaku berhasil ditangkap.
Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan aksi premanisme yang berani melawan petugas penegak hukum. Polisi berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini dan memberikan efek jera kepada para pelaku.
Proses hukum akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan ditegakkan dan keamanan masyarakat tetap terjaga.
Semoga dengan tertangkapnya para pelaku, kejadian serupa tidak terulang kembali dan penegakan hukum semakin efektif.