Misteri insiden BYD Seal yang mengeluarkan asap di Palmerah, Jakarta Barat pada Mei 2025 akhirnya terungkap. BYD Indonesia, bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), telah menyelesaikan investigasi dan mengumumkan penyebabnya secara resmi.
Hasil investigasi ini memberikan penjelasan detail mengenai insiden tersebut, sekaligus menepis spekulasi yang beredar. Penjelasan yang disampaikan pihak BYD Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan kendaraan listrik mereka.
Penyebab Asap pada BYD Seal: Intervensi Binatang
Hasil investigasi bersama KNKT memastikan bahwa asap yang keluar dari BYD Seal di Palmerah disebabkan oleh faktor eksternal, bukan kerusakan pada sistem utama kendaraan.
Lebih spesifik, gangguan tersebut berasal dari intervensi binatang, kemungkinan gigitan serangga atau hewan pengerat, yang mempengaruhi sistem baterai tegangan rendah (low voltage battery).
Baterai Tegangan Rendah: Bukan Sumber Masalah Utama
Head of Marketing, PR & Government Relations BYD Indonesia, Luther Pandjaitan, menjelaskan bahwa baterai tegangan rendah berbeda dengan baterai utama (high-voltage battery) yang menggerakkan mobil.
Baterai tegangan rendah ini berfungsi mirip seperti aki pada mobil konvensional, menyalakan mobil dan sistem elektronik dasar lainnya saat tombol starter ditekan.
BYD Seal menggunakan baterai tegangan rendah berteknologi Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan tegangan 12 volt.
Kerusakan pada baterai tegangan rendah ini, yang diakibatkan oleh hewan pengerat, hanya menyebabkan asap, bukan kebakaran besar. Hal ini menegaskan bahwa baterai utama kendaraan tetap aman.
Standar Keamanan BYD dan Kepercayaan Publik
Luther Pandjaitan memastikan bahwa seluruh produk BYD yang dipasarkan di Indonesia telah memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh prinsipal BYD.
Pernyataan ini dimaksudkan untuk meyakinkan publik akan komitmen BYD terhadap keselamatan konsumen. Investigasi yang transparan dan kolaboratif dengan KNKT diharapkan dapat membangun kepercayaan publik.
Meskipun insiden ini disebabkan oleh faktor eksternal yang tidak terduga, BYD Indonesia menekankan pentingnya pemeliharaan kendaraan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Informasi detail mengenai perawatan dan pencegahan gangguan pada sistem baterai tegangan rendah dapat diakses melalui saluran resmi BYD Indonesia.
Kesimpulannya, insiden BYD Seal di Palmerah menjadi pembelajaran penting, baik bagi produsen maupun konsumen kendaraan listrik. Transparansi dalam penyelidikan dan penjelasan detail dari BYD Indonesia, bersama dengan kolaborasi dengan KNKT, membantu membangun kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen terhadap keselamatan. Kejadian ini juga menyoroti pentingnya memperhatikan faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi performa kendaraan, terutama bagi kendaraan listrik yang memiliki komponen elektronik yang sensitif.