Dokter YA, seorang dokter di Malang, Jawa Timur, telah dipanggil pihak berwajib untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelecehan seksual terhadap pasiennya. Pemanggilan ini dilakukan oleh Polresta Malang Kota sebagai bagian dari proses penyelidikan kasus yang dilaporkan oleh seorang perempuan berinisial QRA.
QRA, seorang perempuan berusia 31 tahun asal Bandung, melaporkan dugaan pelecehan yang dialaminya saat menjalani perawatan medis di Persada Hospital pada akhir September 2022. Pihak kepolisian merespon laporan tersebut dengan melakukan serangkaian penyelidikan.
Pemanggilan Dokter YA Sebagai Saksi
Pada Selasa, 29 April 2025, Dokter YA memenuhi panggilan Polresta Malang Kota. Ia datang didampingi beberapa orang dan langsung menuju Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Satreskrim Polresta Malang Kota.
Kedatangan Dokter YA ke Polresta Malang Kota terlihat sekitar pukul 14.48 WIB. Ia mengenakan kemeja cokelat, topi, dan masker hitam.
Konfirmasi terkait pemanggilan Dokter YA disampaikan oleh Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto. Ia menjelaskan bahwa penyidik UPPA telah menjadwalkan pemeriksaan terhadap Dokter YA.
Yudi menegaskan bahwa Dokter YA dipanggil sebagai saksi. Pemanggilan ini terkait laporan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap QRA.
Kronologi Laporan Kasus Pelecehan
Laporan QRA menjadi titik awal penyelidikan kasus ini. Ia melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya selama menjalani perawatan di Persada Hospital.
Peristiwa dugaan pelecehan tersebut dilaporkan terjadi pada akhir September 2022. Detail kronologi kejadian masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Polresta Malang Kota berkomitmen untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. Mereka akan mengumpulkan bukti dan keterangan dari berbagai pihak untuk mengungkap kebenaran.
Proses Penyelidikan yang Teliti
Proses penyelidikan melibatkan pemeriksaan saksi-saksi dan pengumpulan bukti-bukti terkait. Hal ini bertujuan untuk membangun konstruksi kasus yang kuat dan akurat.
Penyidik UPPA memiliki keahlian khusus dalam menangani kasus kekerasan seksual. Mereka berupaya memberikan perlindungan dan pendampingan kepada korban selama proses penyelidikan berlangsung.
Dampak Kasus Terhadap Citra Profesioanl Medis
Kasus ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran dan keresahan di masyarakat, khususnya mengenai keamanan dan kepercayaan terhadap tenaga medis. Dugaan pelecehan seksual oleh seorang dokter merupakan pelanggaran etik yang serius.
Kepercayaan publik terhadap dunia kedokteran sangat penting. Peristiwa ini menjadi pengingat perlunya pengawasan dan penegakan etika profesi di lingkungan medis.
Organisasi profesi kedokteran perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kasus serupa. Hal ini dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan etika profesi dan penguatan mekanisme pelaporan.
Pihak rumah sakit juga perlu memastikan bahwa lingkungan kerja dan perawatan pasien aman dan terbebas dari segala bentuk kekerasan atau pelecehan.
Kesimpulannya, kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan Dokter YA ini menjadi sorotan publik dan memerlukan penanganan yang serius dan profesional. Proses hukum yang sedang berjalan diharapkan dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi korban serta memberikan efek jera bagi pelaku. Kepercayaan publik terhadap dunia medis harus terus dijaga dan diperkuat melalui komitmen bersama dalam menegakkan etika profesi dan keamanan pasien.