Ketegangan di perbatasan Pakistan-India kembali memanas. Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone mata-mata India di wilayah Kashmir yang disengketakan. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan pasca serangan militan yang menewaskan 26 orang di Kashmir pekan lalu.
Laporan tersebut menambah kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik antara kedua negara bersenjata nuklir ini. Beberapa pejabat tinggi Pakistan bahkan telah memperingatkan kemungkinan pecahnya perang.
Penembakan Drone Mata-Mata India di Kashmir
Menurut laporan televisi pemerintah Pakistan yang mengutip sumber keamanan anonim, sebuah drone asing telah melanggar Garis Kontrol (LoC) di wilayah Kashmir utara. Baik Pakistan maupun India mengklaim wilayah tersebut.
Ini bukan insiden pertama kalinya. Kedua negara memang telah beberapa kali saling menembak jatuh drone kecil yang kerap digunakan untuk pengintaian di perbatasan.
Laporan ini muncul saat hubungan Pakistan dan India tengah berada di titik terendah. Seorang pejabat tinggi pertahanan Pakistan bahkan telah memperingatkan akan adanya ancaman perang yang iminan.
Peringatan Perang dan Upaya Diplomasi
Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, menyatakan bahwa potensi perang bisa terjadi dalam waktu dekat, menyatakan ancaman tersebut bersifat langsung.
Namun, Asif juga menambahkan bahwa sejumlah negara, termasuk China, Arab Saudi, dan negara-negara Teluk lainnya, tengah berupaya mencegah terjadinya konflik bersenjata.
Pihak militer India sendiri belum memberikan komentar resmi terkait laporan penembakan drone tersebut.
Reaksi India Terhadap Pelanggaran Perbatasan
Sebelumnya pada hari yang sama, militer India menuduh pasukan Pakistan melakukan penembakan lintas LoC selama lima hari berturut-turut. India mengklaim telah membalas tembakan tersebut secara terukur dan efektif.
Meskipun terdapat perjanjian gencatan senjata tahun 2003 yang diperbarui pada 2021, pelanggaran masih sering terjadi hingga akhirnya relatif mereda dalam tiga tahun terakhir. Insiden terbaru ini tentu saja merusak perdamaian yang rapuh tersebut.
Eskalasi Ketegangan Pasca Serangan di Kashmir
Meningkatnya ketegangan di perbatasan semakin diperparah oleh tuduhan India terhadap Pakistan terkait keterlibatannya dalam serangan militan di Kashmir yang menewaskan 26 orang, sebagian besar wisatawan.
India telah mengambil sejumlah tindakan sebagai balasan, termasuk menurunkan hubungan diplomatik dan menangguhkan perjanjian berbagi air. Perdana Menteri India, Narendra Modi, menegaskan komitmennya untuk menghukum para pelaku.
Pakistan membantah tuduhan tersebut dan melakukan tindakan balasan dengan mengusir diplomat India, menutup wilayah udara untuk maskapai India, dan menangguhkan lalu lintas perbatasan.
Situasi di perbatasan Pakistan-India tetap tegang dan rawan konflik. Upaya diplomasi internasional menjadi sangat penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan menghindari konsekuensi yang lebih buruk bagi kedua negara. Masa depan hubungan kedua negara bergantung pada bagaimana kedua belah pihak menangani situasi ini dengan bijak dan menahan diri dari tindakan yang dapat memperburuk keadaan.