Gempa bumi dahsyat mengguncang Drake Passage, wilayah perairan antara Amerika Selatan dan Antartika. Dengan magnitudo 7,4, gempa ini tercatat sebagai yang terbesar dalam 115 tahun terakhir di kawasan tersebut, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
Gempa yang terjadi Jumat, 2 Mei 2025 pukul 07.58 waktu setempat (19.58 WIB) ini berpusat pada koordinat 56,94° LS, 68,06° BB, dengan kedalaman 19 km. Getarannya terasa hingga ke wilayah Magallanes dan Tierra del Fuego di Chile dan Argentina.
Gempa Terkuat dalam 115 Tahun di Drake Passage
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa gempa M 7,4 ini merupakan yang terkuat yang pernah tercatat di Drake Passage sejak 17 Desember 1949. Wilayah ini jarang mengalami gempa dengan kekuatan sebesar ini.
Berdasarkan analisis BMKG, gempa tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Antartika. Mekanisme sumber gempa menunjukkan jenis sesar naik (thrust fault).
Dampak Gempa dan Respon Pemerintah
Meskipun berkekuatan besar, gempa ini tidak menimbulkan tsunami. BMKG memastikan gempa tersebut juga tidak berdampak pada aktivitas kegempaan di Indonesia.
Intensitas guncangan mencapai VI MMI di beberapa wilayah, mengakibatkan kerusakan ringan. Plester dinding dilaporkan jatuh di sejumlah bangunan.
Pemerintah Chile sempat mengeluarkan peringatan tsunami sebagai tindakan pencegahan. Namun, peringatan tersebut dicabut setelah dipastikan tidak ada potensi tsunami yang membahayakan.
Di Argentina, otoritas setempat juga sempat memerintahkan evakuasi preventif di desa terpencil Puerto Almanza. Penduduk diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah dinyatakan aman, evakuasi dihentikan dan warga diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
Aktivitas Gempa Susulan dan Analisis BMKG
Hingga Sabtu, 3 Mei 2025 pukul 01.25 WIB, tercatat 18 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M 6,5 dan terkecil M 4,2. BMKG terus memantau aktivitas seismik di wilayah tersebut.
Data dari BMKG dan laporan dari otoritas Chile dan Argentina menunjukkan respon cepat dan efektif dalam menghadapi dampak gempa. Peringatan dini dan evakuasi preventif terbukti meminimalisir potensi korban jiwa.
Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem peringatan dini gempa dan tsunami yang handal, khususnya di wilayah rawan gempa seperti Drake Passage.
Kejadian gempa bumi di Drake Passage ini menjadi pengingat akan kekuatan alam dan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana. Meskipun tidak berdampak langsung ke Indonesia, peristiwa ini memberikan pelajaran berharga tentang mitigasi bencana dan kerjasama internasional dalam penanggulangannya. Pemantauan berkelanjutan terhadap aktivitas seismik di kawasan tersebut tetap diperlukan untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar Drake Passage.