Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda dalam menghadapi era disrupsi digital. Beliau berpendapat bahwa adaptasi dan ketangguhan harus diiringi pemahaman mendalam tentang Pancasila dan prinsip-prinsip bernegara.
Hal ini disampaikan Lestari, atau yang akrab disapa Rerie, dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jawa Tengah, Kamis (15/5/2025).
Generasi Muda: Pilar Ketahanan Bangsa di Era Digital
Rerie menjelaskan bahwa disrupsi digital menuntut kemampuan bertahan dan beradaptasi yang tinggi. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, harus mampu mengasah kemampuannya untuk menghadapi perubahan yang cepat.
Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh Rektor UMP Jebul Suroso, Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto, Jurnalis Senior Andy F. Noya, Akademisi Luthfi Assyaukanie, dan civitas akademika UMP.
Menjawab Tantangan Disinformasi dan Hoaks
Rerie mengingatkan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, memiliki tanggung jawab besar. Mereka adalah harapan para pendiri bangsa.
Kemajuan teknologi juga membawa tantangan berupa disinformasi dan hoaks yang dapat memecah belah persatuan. Kesenjangan pengetahuan masyarakat dengan perkembangan teknologi informasi menjadi akar masalahnya.
Generasi muda harus aktif meningkatkan literasi digital masyarakat untuk mengatasi tantangan ini. Langkah nyata diperlukan untuk menghadapi penyebaran informasi yang tidak benar.
Nilai Kebangsaan sebagai Landasan Hadapi Era Disrupsi
Rerie menjelaskan bahwa kesenjangan pengetahuan masyarakat dan perkembangan teknologi informasi yang cepat menjadi tantangan tersendiri.
Para pendiri bangsa telah mewariskan nilai-nilai kebangsaan yang tertuang dalam Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nilai-nilai ini menjadi landasan berpikir dan bertindak bagi generasi muda.
Rerie mendorong generasi muda untuk tidak hanya fokus pada kompetensi digital, tetapi juga konsisten mengamalkan nilai-nilai kebangsaan. Hal ini penting untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan harmonis.
Penguatan nilai-nilai kebangsaan sangat krusial dalam menghadapi era digital yang penuh dengan tantangan. Kompetensi digital semata tidak cukup tanpa dilandasi nilai-nilai luhur bangsa.
Dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan menjaga keutuhan bangsa.
Pentingnya keseimbangan antara pengembangan kompetensi digital dan pengamalan nilai-nilai kebangsaan menjadi pesan utama dari sosialisasi ini. Generasi muda diharapkan mampu menjadi pemimpin masa depan yang cerdas, berkarakter, dan cinta tanah air.
Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di UMP diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya memperkuat pondasi kebangsaan di kalangan generasi muda Indonesia.
Peran generasi muda dalam menghadapi tantangan era digital tak bisa dipandang sebelah mata. Mereka adalah kunci untuk menciptakan Indonesia yang maju dan bermartabat.