Honda CUV e:, motor listrik terbaru dari PT Astra Honda Motor, menawarkan daya tarik utama pada biaya operasional harian yang lebih rendah dibandingkan dengan motor bensin konvensional. Meskipun harganya lebih tinggi daripada skuter matik Honda BeAT, Honda CUV e: memiliki potensi penghematan yang signifikan dalam jangka panjang.
Harga Honda CUV e: dibanderol Rp 54.450.000 hingga Rp 59.650.000, jauh lebih mahal dari Honda BeAT yang memiliki harga termurah sekitar Rp 18 juta. Perbedaan harga yang signifikan ini tentu perlu dipertimbangkan, namun perlu dilihat juga dari sisi biaya operasional jangka panjangnya.
Perbandingan Biaya Operasional: Honda CUV e: vs. Honda BeAT
Honda BeAT, dengan konsumsi BBM 1:60,6, membutuhkan biaya sekitar Rp 10.000 untuk menempuh jarak 60 km menggunakan Pertalite, atau Rp 12.900 jika menggunakan Pertamax. Biaya ini belum termasuk biaya perawatan rutin seperti penggantian oli dan spare part yang secara berkala akan menambah pengeluaran.
Berbeda dengan Honda CUV e:, berdasarkan uji coba tim redaksi detikOto menempuh jarak 47,1 km (Depok-Tendean pulang pergi), baterai Honda CUV e: hanya menghabiskan sekitar 1,731 kWh. Biaya pengisian daya pun jauh lebih ekonomis.
Rincian Biaya Pengisian Daya Honda CUV e:
Dengan asumsi penggunaan listrik rumah tangga, biaya pengisian daya Honda CUV e: untuk jarak tempuh 47,1 km berkisar antara Rp 2.340 (listrik 900 VA) hingga Rp 2.500 (listrik 1.300 VA). Angka ini sangat rendah jika dibandingkan dengan biaya bahan bakar Honda BeAT.
Jika baterai digunakan hingga habis (sekitar 2,975 kWh), biaya pengisian daya diperkirakan sekitar Rp 4.928 (berdasarkan tarif listrik Rp 1.444,70 per kWh). Bahkan untuk jarak tempuh 80 km per hari selama sebulan, biaya listrik hanya sekitar Rp 128.956.
Keunggulan dan Kekurangan Honda CUV e:
Sistem pengisian daya Honda CUV e: menawarkan fleksibilitas, dengan pilihan swap battery (tukar baterai) atau pengisian daya sendiri menggunakan off-board charger. Waktu pengisian pun relatif singkat, hanya membutuhkan waktu enam jam untuk pengisian penuh dan 2,7 jam untuk pengisian dari 25% hingga 75%.
Meskipun biaya operasional Honda CUV e: jauh lebih hemat, harga jualnya yang masih tinggi dibandingkan dengan motor bensin seperti Honda BeAT atau Vario menjadi pertimbangan utama bagi calon konsumen. Hal ini merupakan tantangan bagi motor listrik untuk bisa bersaing di pasar.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya. Meskipun Honda CUV e: dapat diisi daya di rumah, ketersediaan stasiun pengisian daya di luar rumah masih terbatas di beberapa daerah. Perkembangan infrastruktur pengisian daya ini akan sangat berpengaruh terhadap adopsi motor listrik secara luas.
Kesimpulannya, Honda CUV e: menawarkan solusi hemat biaya operasional dalam jangka panjang. Namun, harga beli yang tinggi dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya masih menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk membeli motor listrik ini. Perlu dipertimbangkan pula kebutuhan dan gaya hidup masing-masing individu sebelum memutuskan pilihan antara motor listrik dan motor bensin.