Honda Mobilio, Low MPV andalan PT Honda Prospect Motor (HPM), resmi dihentikan produksinya. Keputusan ini diambil karena pergeseran tren pasar otomotif di Indonesia.
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, menjelaskan alasan di balik penghentian produksi tersebut.
Alasan Penghentian Produksi Honda Mobilio
Billy menyatakan bahwa permintaan pasar saat ini lebih mengarah pada kendaraan dengan ground clearance yang tinggi.
Hal ini sejalan dengan kondisi infrastruktur jalan di Indonesia yang beragam, sehingga mobil dengan ground clearance tinggi lebih diprioritaskan.
Penghentian produksi Mobilio sendiri telah dilakukan sejak tahun lalu, menurut keterangan resmi dari HPM.
Data wholesales Gaikindo 2025 pun mengkonfirmasi hal ini; nama Honda Mobilio sudah tidak lagi tercantum dalam daftar penjualan sejak Januari 2025.
Nasib Honda Mobilio dan Strategi Honda ke Depan
Meskipun sudah tidak diproduksi lagi, stok Honda Mobilio masih terdistribusi hingga Juni 2024, dengan total 60 unit pada bulan tersebut.
Sepanjang tahun 2024, total distribusi Mobilio mencapai 421 unit. Namun, distribusi telah berhenti total sejak Juli 2024.
Minimnya pembaruan pada Mobilio dalam lima tahun terakhir juga menjadi faktor yang memengaruhi penjualan. Hanya beberapa ubahan kecil pada lampu dan bodi yang dilakukan pada 2017 dan 2019.
Honda kini mengandalkan BR-V sebagai amunisi di segmen tujuh penumpang. Mobilio pun sudah tak lagi ditampilkan dalam pameran otomotif di Indonesia.
Hanya satu tipe Mobilio, yakni tipe S M/T seharga Rp 243,3 juta, yang masih dijual untuk memenuhi permintaan dari sektor fleet atau armada.
Persaingan di segmen Low MPV yang semakin ketat, dengan hadirnya model-model terbaru dari kompetitor seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, dan Suzuki Ertiga, juga turut mempengaruhi keputusan HPM.
Penghentian produksi Honda Mobilio menandai berakhirnya perjalanan salah satu Low MPV yang pernah populer di Indonesia. Pergeseran tren pasar dan kebutuhan konsumen menjadi faktor utama yang mendorong keputusan tersebut.
Ke depannya, Honda akan lebih fokus pada model-model yang sesuai dengan tren pasar dan kebutuhan konsumen di Indonesia, terutama kendaraan dengan ground clearance tinggi yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi jalan.