Rencana pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Meksiko telah kandas. Pemerintah Meksiko menolak proposal investasi miliaran dolar dari pabrikan asal China tersebut karena kekhawatiran akan dampaknya terhadap hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Penolakan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan politik antara AS dan China.
BYD sebelumnya telah mempersiapkan investasi besar-besaran, diperkirakan senilai US$1 miliar, untuk membangun pabrik yang akan memproduksi mobil untuk pasar Amerika Latin. Pabrik ini direncanakan akan menyerap sekitar 10.000 tenaga kerja. Bahkan, BYD sempat melakukan peluncuran model terbaru mereka di Mexico City pada Mei 2024 sebagai tanda keseriusan ekspansi mereka di wilayah tersebut. Kegagalan ini merupakan pukulan telak bagi BYD yang tengah gencar melakukan ekspansi global.
Penolakan Meksiko didorong oleh tekanan dari pemerintah AS, terutama sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden. Trump secara terbuka menuding China memanfaatkan Meksiko untuk memasukkan produk otomotif ke pasar AS. Meskipun BYD menegaskan pabrik tersebut ditujukan untuk pasar Amerika Latin, kekhawatiran politik tetap menjadi penghalang utama.
Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, juga bersikap hati-hati. Ia memprioritaskan perjanjian dagang USMCA (US-Mexico-Canada Agreement) dan menghindari tindakan yang dapat dianggap berpihak pada perusahaan China. Sheinbaum bahkan menyatakan bahwa BYD belum mengajukan proposal resmi pada Maret lalu. Pemerintah Meksiko juga telah memperketat kebijakan terhadap produk-produk China, termasuk pengenaan bea masuk dan penindakan terhadap barang impor ilegal.
Selain tekanan dari AS, rencana ini juga menghadapi hambatan dari dalam negeri China. Pemerintah China dilaporkan menunda persetujuan proyek tersebut karena khawatir akan potensi kebocoran teknologi dari perusahaan kendaraan listrik terbesarnya. Dengan masa jabatan Trump hingga 2029 dan Sheinbaum hingga 2030, prospek pembangunan pabrik BYD di Meksiko tampak suram dalam waktu dekat.
Analisis Lebih Lanjut: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegagalan Proyek BYD di Meksiko
Kegagalan BYD membangun pabrik di Meksiko merupakan kasus studi yang kompleks, melibatkan berbagai faktor politik, ekonomi, dan geopolitik. Tidak hanya tekanan dari AS, tetapi juga sikap hati-hati pemerintah Meksiko sendiri dalam menjaga keseimbangan hubungan internasional menjadi faktor krusial. Keputusan ini juga menunjukkan semakin meningkatnya proteksionisme di dunia, khususnya di sektor otomotif.
Pertimbangan keamanan teknologi dari pihak China juga menambah kompleksitas masalah. Hal ini menunjukkan bahwa investasi asing di sektor strategis seperti otomotif tidak hanya bergantung pada faktor ekonomi semata, tetapi juga pada pertimbangan keamanan nasional.
Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya diversifikasi strategi investasi bagi perusahaan multinasional. BYD mungkin perlu mempertimbangkan lokasi alternatif di Amerika Latin atau negara-negara lain yang menawarkan iklim investasi yang lebih kondusif.
Dampak terhadap BYD dan Pasar Otomotif di Amerika Latin
Meskipun proyek di Meksiko gagal, BYD tetap optimis dengan ekspansi di Amerika Latin. Penjualan BYD di Meksiko tahun lalu meningkat drastis, mencapai 40.000 unit. Mereka menargetkan peningkatan penjualan dua kali lipat di tahun ini. BYD juga telah berhasil meresmikan pabrik di Brasil pada Juli 2025, yang diproyeksikan mempekerjakan sekitar 20.000 orang.
Pabrik di Brasil, meskipun sempat menghadapi masalah terkait pelanggaran kondisi kerja, tetap berjalan dan menunjukkan komitmen BYD di wilayah tersebut. Pertumbuhan penjualan BYD di Brasil juga cukup signifikan, mencapai 46% selama periode Januari hingga Mei 2025. Keberhasilan di Brasil bisa menjadi penyeimbang kegagalan di Meksiko.
Secara keseluruhan, kegagalan di Meksiko memberikan pelajaran berharga bagi BYD dan investor lainnya tentang pentingnya mempertimbangkan faktor politik dan geopolitik dalam mengambil keputusan investasi di luar negeri. Namun, BYD tetap menunjukkan daya saing yang kuat di pasar Amerika Latin, sehingga tetap berpeluang untuk meraih kesuksesan di wilayah tersebut.
Kejadian ini juga menunjukkan bahwa persaingan di pasar otomotif global semakin ketat dan dipengaruhi oleh banyak faktor di luar faktor ekonomi semata.
Penembakan massal di Meksiko yang baru-baru ini terjadi juga mungkin telah mempengaruhi iklim investasi di negara tersebut, meskipun hal ini tidak secara eksplisit dibahas dalam artikel tersebut. Keamanan dan stabilitas politik merupakan faktor penting yang dipertimbangkan oleh investor dalam pengambilan keputusan.