Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pendaftaran calon ketua umum. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan peluang untuk maju. Pernyataan ini memicu beragam analisis dari para pakar politik.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai pernyataan Jokowi diplomatis. Ia menganalisis berbagai kemungkinan terkait hal tersebut.
Analisis Politikus Terhadap Peluang Jokowi
Adi Prayitno menekankan dominasi Jokowi jika maju sebagai calon ketua umum PSI. Popularitas dan elektabilitasnya yang tinggi akan sulit ditandingi.
Menurutnya, tak ada kader PSI yang berani menantang Jokowi, mengingat pengalamannya sebagai presiden dua periode. Ini menunjukkan kekuatan politik Jokowi yang luar biasa.
Adi menambahkan bahwa menjadi ketua umum PSI terbilang kecil bagi Jokowi. PSI, partai yang belum pernah lolos ke parlemen, dinilai tidak sebanding dengan rekam jejak Jokowi.
Ia berpendapat Jokowi lebih cocok memimpin partai besar seperti PDI Perjuangan, Partai Golkar, atau Gerindra. Posisi tersebut lebih sepadan dengan reputasi dan pengalamannya.
Pertimbangan Jokowi dan Identitas PSI
Adi Prayitno menilai pernyataan Jokowi soal kalkulasi peluangnya sebagai pernyataan diplomatis. Jokowi kemungkinan mempertimbangkan beberapa faktor.
Meskipun tidak menjadi ketua umum, Jokowi sudah identik dengan PSI. Basis konstituen dan elit PSI memiliki hubungan dekat dengan Jokowi.
PSI secara konsisten memberikan dukungan kepada Jokowi, bahkan mengamplifikasi citranya selama Pemilu 2024. Hubungan ini telah terbangun kuat, terlepas dari posisi formal.
Adi menyarankan agar Jokowi menjadi dewan pembina atau penasihat PSI. Posisi tersebut tetap berpengaruh dan dapat mengarahkan keputusan partai.
Sebagai dewan pembina, Jokowi dapat menjadi kunci pengarah strategi dan kebijakan PSI tanpa harus menanggung beban sebagai ketua umum.
Potensi PSI Jika Jokowi Bergabung
Jika Jokowi benar-benar maju sebagai ketua umum, Adi menyebutnya sebagai keajaiban politik. PSI akan sangat diuntungkan.
Magnet politik Jokowi sangat kuat, sehingga potensi PSI untuk lolos parlemen di Pemilu 2029 meningkat. Meskipun gagal pada 2024, penurunan ambang batas parlemen membuka peluang.
Namun, keberhasilan tersebut tetap bergantung pada kerja politik dan waktu. Nama besar Jokowi menjadi modal besar, tetapi kerja keras tetap diperlukan.
Jokowi sendiri menyatakan masih mempertimbangkan peluang tersebut. Ia ingin memastikan kemenangan jika memutuskan untuk mendaftar.
Pendaftaran masih panjang, dan Jokowi belum mendaftar hingga saat ini.
Kesimpulannya, pernyataan Jokowi tentang peluang menjadi ketua umum PSI memicu berbagai spekulasi. Para pakar politik menganalisis berbagai sudut pandang, dari kekuatan politik Jokowi hingga potensi PSI. Meskipun peluang menjadi ketua umum PSI tampak menguntungkan bagi partai tersebut, posisi sebagai dewan pembina mungkin menjadi opsi yang lebih strategis bagi Jokowi.