Waisak, hari raya penting bagi umat Buddha, memperingati tiga peristiwa sakral dalam kehidupan Siddhartha Gautama: kelahiran, pencerahan (pencerahan), dan wafatnya. Peringatannya, berbeda dengan kalender Masehi, jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya.
Hal ini karena Waisak mengikuti penanggalan Era Buddhis (BE) dan ditentukan berdasarkan fase bulan purnama di bulan Vesak, bulan kelima dalam kalender Buddhis. Bulan purnama diyakini sebagai puncak energi spiritual, momen ideal untuk memperingati Trisuci Waisak.
Penentuan Peringatan Waisak
Tanggal peringatan Waisak selalu berubah karena mengikuti kalender lunisolar, bukan kalender Masehi. Perayaan selalu dirayakan pada saat bulan purnama di bulan Vesak, yang biasanya jatuh pada bulan April atau Mei.
Bulan purnama dianggap sebagai momen suci, puncak energi spiritual yang diyakini sebagai waktu terjadinya tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha secara bersamaan: kelahiran, pencerahan, dan parinibbana (wafatnya). Inilah yang kemudian dikenal sebagai Trisuci Waisak.
Tanggal Peringatan Waisak 2025
Waisak 2569 BE jatuh pada Senin, 12 Mei 2025. Pada hari itu, umat Buddha di Indonesia akan melaksanakan berbagai ritual keagamaan.
Ritual-ritual tersebut mencakup puja bakti, meditasi, dan prosesi suci menuju Candi Borobudur, pusat perayaan Waisak Nasional. Perayaan ini menjadi momen refleksi dan penghormatan terhadap ajaran Sang Buddha.
Waktu Detik-detik Waisak 2025 dan Peringatan Nasional
Puncak perayaan Waisak adalah Detik-detik Waisak, yang pada tahun 2025 jatuh pada pukul 23.55.59 WIB, Senin, 12 Mei 2025. Momen ini dianggap paling sakral karena diyakini sebagai waktu terjadinya Trisuci Waisak secara spiritual.
Umat Buddha biasanya akan menghentikan aktivitas mereka sejenak untuk berdoa dan bermeditasi bersama. Pemerintah Indonesia, melalui Ditjen Bimas Buddha Kemenag RI, telah menetapkan tema dan subtema peringatan Waisak Nasional 2569 BE/2025 Masehi.
Tema yang diusung adalah “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”. Subtema yang menyertainya antara lain: Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa, Tingkatkan Mawas Diri dan Kebijaksanaan untuk Buddha Sasana Lestari Berkembang dan Maju, Pengendalian Diri Membawa Kedamaian Dunia, Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju, Menjaga Sila Membangun Keluhuran Bangsa, dan Kekuatan Moral, Membangun Kemuliaan Bangsa.
Rangkaian acara Waisak Nasional 2025 meliputi berbagai kegiatan, mulai dari Karya Bakti Taman Makam Pahlawan (4 Mei), Bakti Sosial Pengobatan Gratis (10-11 Mei), Api Dharma di Mrapen dan Ritual Pensakralan di Candi Mendut (10 Mei), Air Berkah Umbul Jumprit dan Ritual Pensakralan di Candi Mendut (11 Mei), hingga Kirab Waisak, Pelepasan Lampion, Detik-detik Waisak, dan Pradaksina Candi Borobudur (12 Mei).
Perayaan Waisak 2025 diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan, sejalan dengan tema yang diangkat, demi mewujudkan perdamaian dunia dan kemajuan bangsa Indonesia. Semoga perayaan ini membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat.