Sebuah insiden kecelakaan yang melibatkan taksi listrik Xanh SM baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Kejadian tersebut diduga disebabkan oleh pengemudi yang kehilangan kendali atas kendaraannya, menabrak sebuah Bus Transjakarta yang sedang terparkir di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Xanh SM, perusahaan taksi yang seluruh armadanya menggunakan mobil listrik VinFast, memiliki karakteristik berbeda dari perusahaan taksi konvensional di Indonesia. Perbedaan ini, terutama terkait dengan performa mobil listrik, kemungkinan menjadi faktor yang perlu diperhatikan.
Video kecelakaan tersebut, yang diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini pada Kamis, 6 Maret 2025, menunjukkan mobil taksi listrik menabrak Bus Transjakarta. Keterangan dalam unggahan tersebut menyebutkan dugaan hilangnya kendali sebagai penyebab kecelakaan.
Analisis Kecelakaan dan Karakteristik Mobil Listrik
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan bahwa mobil listrik memiliki karakteristik yang berbeda dengan mobil berbahan bakar bensin. Perbedaan paling menonjol terletak pada akselerasi instan yang dimiliki mobil listrik.
Pengemudi yang terbiasa dengan mobil bensin perlu beradaptasi ketika mengendarai mobil listrik. Mereka harus lebih berhati-hati dalam menekan pedal gas dan memahami teknik pengereman yang tepat. Ini merupakan hal krusial untuk menghindari kecelakaan.
Sony menekankan pentingnya adaptasi dan pelatihan bagi pengemudi mobil listrik. Proses adaptasi ini, menurutnya, mirip dengan belajar naik tingkat dari sepeda ke sepeda motor; dasarnya sama, tetapi karakteristiknya berbeda.
Aspek Keamanan Mengemudi Mobil Listrik
Sony memaparkan dua aspek penting dalam beradaptasi dengan mobil listrik. Pertama, aspek jangka pendek yang menekankan kehati-hatian dalam mengontrol pedal gas. Ini adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pengemudi.
Kedua, aspek jangka panjang mencakup penguasaan teknik pengereman, pemahaman fitur-fitur mobil listrik, dan kesadaran akan bahaya eksternal. Kompetensi pengemudi dalam mengoperasikan mobil listrik sangat penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
Kemampuan pengemudi dalam mengendalikan mobil listrik sangat penting. Jika pengemudi tidak kompeten, risiko kecelakaan akan meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, pelatihan yang memadai sangat diperlukan sebelum mobil listrik dioperasikan sebagai armada taksi.
Langkah-langkah Keamanan dan Pengembangan Xanh SM
Insiden ini menyoroti pentingnya pelatihan yang komprehensif bagi para pengemudi taksi listrik. Xanh SM, sebagai perusahaan yang mengoperasikan armada taksi listrik, perlu meningkatkan standar pelatihan dan memastikan para pengemudi terampil mengendalikan kendaraan mereka.
Selain pelatihan, perlu adanya peningkatan infrastruktur pendukung, seperti pembangunan charging station yang memadai. Hal ini akan mendukung operasional armada taksi listrik dan mengurangi potensi masalah yang muncul di tengah jalan.
Ke depan, Xanh SM perlu meninjau kembali prosedur keselamatan dan pelatihan pengemudi. Kerjasama dengan lembaga pelatihan profesional dapat membantu dalam meningkatkan kompetensi pengemudi dan mengurangi risiko kecelakaan di masa mendatang. Upaya ini penting untuk menjaga keselamatan penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Perlu juga dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem manajemen armada, meliputi proses seleksi pengemudi, jadwal kerja, dan pemantauan kinerja pengemudi. Tujuannya adalah untuk memastikan keamanan dan efisiensi operasional taksi listrik.
Secara keseluruhan, kecelakaan ini menjadi pengingat penting akan perlunya adaptasi dan pelatihan yang memadai bagi pengemudi mobil listrik. Perusahaan taksi listrik perlu memprioritaskan keselamatan dan memberikan pelatihan yang komprehensif untuk para pengemudi mereka.