Tesla, yang pernah memimpin pasar mobil listrik global, mengalami penurunan penjualan yang signifikan, terutama di Eropa. Penurunan ini bukan hanya disebabkan oleh persaingan yang semakin ketat, tetapi juga dipengaruhi oleh kontroversi politik yang melibatkan CEO Tesla, Elon Musk.
Di Jerman, penurunan penjualan Tesla mencapai angka yang mengejutkan, yaitu 70 persen pada bulan Februari 2025. Hanya 1.429 unit Tesla baru yang terdaftar, jauh di bawah angka 6.000 unit pada Februari 2024. Tren serupa juga terlihat di beberapa negara Eropa lainnya, seperti Norwegia, Spanyol, Swedia, Denmark, dan Portugal, dengan penurunan penjualan berkisar antara 43 hingga 45 persen pada periode Januari-Februari 2025.
Faktor Penurunan Penjualan Tesla
Beberapa faktor berkontribusi pada penurunan drastis penjualan Tesla di Eropa. Persaingan yang semakin ketat dari pabrikan mobil listrik lain, terutama dari China, menjadi salah satu penyebab utama. BYD, misalnya, menunjukkan pertumbuhan yang pesat di pasar Eropa, dengan proyeksi peningkatan penjualan hingga empat kali lipat pada tahun 2029.
Namun, faktor lain yang tak kalah penting adalah kontroversi politik yang melibatkan Elon Musk. Dukungannya terhadap partai sayap kanan di Inggris dan Jerman, khususnya Alternative for Germany (AfD), telah memicu reaksi negatif dari sebagian besar masyarakat dan berdampak pada citra merek Tesla.
Dampak Dukungan Politik Elon Musk
Dukungan Elon Musk terhadap partai-partai sayap kanan menimbulkan kontroversi dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen yang memiliki nilai-nilai progresif. Hal ini berdampak pada persepsi publik terhadap Tesla dan secara langsung mempengaruhi keputusan pembelian.
Perilaku kontroversial Elon Musk di media sosial dan keterlibatannya dalam debat politik AS juga dapat mengurangi daya tarik Tesla bagi sebagian konsumen. Konsumen cenderung menghindari merek yang pemimpinnya terlibat dalam kontroversi yang dapat mencoreng reputasi dan nilai-nilai yang mereka anut.
Faktor Internal Tesla
Selain faktor eksternal, Tesla juga menghadapi tantangan internal. Peluncuran model baru, seperti pergantian Model Y, mungkin juga berdampak pada penurunan penjualan sementara. Proses transisi dan adaptasi pasar terhadap model baru membutuhkan waktu dan strategi pemasaran yang efektif.
Perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor lain seperti masalah rantai pasokan, peningkatan harga, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan industri mobil listrik lokal. Semua faktor ini saling terkait dan kompleksitasnya mempengaruhi penjualan mobil listrik secara keseluruhan.
Dampak terhadap Harga Saham dan Masa Depan Tesla
Penurunan penjualan Tesla telah berdampak signifikan pada harga saham perusahaan. Saham Tesla (TSLA) turun sebesar 25,44 persen dalam 30 hari terakhir. Ini menunjukkan kekhawatiran investor terhadap kinerja Tesla di tengah persaingan yang semakin ketat dan kontroversi yang melibatkan CEO-nya.
Ke depannya, Tesla perlu melakukan strategi yang komprehensif untuk membalikkan tren penurunan penjualan. Strategi ini harus mencakup inovasi produk, strategi pemasaran yang lebih efektif, dan upaya untuk memperbaiki citra merek yang telah tercoreng oleh kontroversi politik yang melibatkan Elon Musk. Mungkin Tesla perlu fokus pada kampanye pemasaran yang lebih menekankan pada aspek teknologi dan inovasi produk, daripada mengandalkan sosok Elon Musk sebagai daya tarik utama.
Apakah Elon Musk dapat menyelamatkan Tesla dari krisis ini masih menjadi pertanyaan besar. Kesuksesan Tesla ke depannya bergantung pada kemampuannya untuk mengatasi tantangan eksternal dan internal secara efektif serta membangun kembali kepercayaan konsumen.
