Mudik, berasal dari kata “mulih dilik” dalam bahasa Jawa yang berarti “pulang sebentar” atau pulang kampung halaman, merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia, terutama menjelang hari raya. Jelang Lebaran tahun ini, banyak yang merencanakan mudik untuk berkumpul bersama keluarga.
Namun, persiapan matang sangat penting untuk memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman. Berikut lima tips berkendara saat mudik Lebaran:
1. Jaga Kesehatan
Sebelum mudik, pastikan kesehatan Anda prima. Jaga pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan cukupi kebutuhan cairan tubuh. Istirahat yang cukup juga sangat penting.
Konsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh jika diperlukan. Siapkan obat-obatan seperti anti mabuk perjalanan, obat sakit kepala, dan obat diare. Konsultasi dengan dokter sebelum berangkat sangat dianjurkan.
2. Periksa Kondisi Kendaraan
Lakukan servis rutin kendaraan Anda. Periksa mesin, rem, lampu, ban, oli, klakson, dan komponen penting lainnya. Pastikan semua dokumen berkendara seperti SIM dan STNK lengkap dan masih berlaku.
Isi bahan bakar hingga penuh sebelum berangkat. Siapkan perlengkapan keselamatan (safety gear). Untuk motor, gunakan helm SNI, jaket, masker, sarung tangan, celana panjang, sepatu, dan jas hujan.
Untuk mobil, siapkan kartu e-toll, sabuk pengaman, segitiga pengaman, dongkrak, kunci roda, dan ban cadangan.
3. Rencanakan Rute Perjalanan
Puncak arus mudik biasanya terjadi beberapa hari sebelum Lebaran. Rencanakan rute perjalanan Anda untuk menghindari kemacetan dan hal-hal tak terduga.
Gunakan aplikasi peta digital untuk memantau kondisi lalu lintas. Pelajari rute alternatif sebagai antisipasi kemacetan, banjir, atau cuaca buruk. Pertimbangkan untuk berangkat malam hari atau dini hari.
4. Istirahat Sejenak
Perjalanan mudik bisa sangat melelahkan. Jika merasa lelah, jangan memaksakan diri untuk terus mengemudi. Waspadai tanda-tanda kelelahan seperti mata perih, mengantuk, pegal, dan sulit fokus.
Berhentilah di rest area untuk beristirahat, salat, ke toilet, atau makan. Jika tidak ada rest area, Anda bisa beristirahat di masjid atau rumah makan dengan area parkir yang luas. Istirahat idealnya 2-3 jam sekali, sekitar 15-20 menit.
5. Tetap Fokus dan Konsentrasi
Menjaga fokus sangat penting demi keselamatan. Patuhi rambu lalu lintas dan kuasai teknik berkendara. Jaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Hindari penggunaan smartphone saat mengemudi kecuali untuk navigasi. Hindari makanan, minuman, dan obat-obatan yang menyebabkan kantuk. Hindari mengemudi terlalu cepat atau manuver berbahaya.
Hindari musik keras dan obrolan yang mengganggu konsentrasi. Jika memungkinkan, bergantian mengemudi untuk perjalanan jarak jauh. Jangan membawa muatan melebihi kapasitas kendaraan.
Persiapan mudik yang matang sangat penting, termasuk kondisi fisik, kendaraan, dan kemampuan berkendara. Jika merasa kurang sehat, tunda perjalanan atau gunakan transportasi alternatif. Jangan lupa berdoa sebelum dan selama perjalanan. Selamat sampai tujuan!