Pemadaman listrik yang terjadi di Bali pada Jumat, 2 Mei 2025, berdampak signifikan pada operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Gangguan tersebut terutama dirasakan oleh para penumpang yang sedang melakukan proses check-in. Kejadian ini menyoroti pentingnya sistem cadangan daya di fasilitas publik yang vital seperti bandara.
Proses check-in penumpang sempat terhambat akibat pemadaman listrik tersebut. Hal ini menyebabkan keterlambatan keberangkatan sejumlah penerbangan. Pihak bandara dengan sigap mengatasi masalah ini dengan mengandalkan genset.
Dampak Pemadaman Listrik terhadap Operasional Bandara
General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa pemadaman listrik terjadi saat para penumpang sedang mengantre di area keberangkatan domestik dan internasional. Sistem check-in, yang sebagian besar mengandalkan komputer, terhenti sementara.
Proses peralihan dari listrik PLN ke genset berlangsung singkat. Namun, komputer-komputer di loket check-in tetap perlu di-restart sebelum dapat digunakan kembali. Ini mengakibatkan sedikit penundaan dalam pelayanan.
Sistem Cadangan Daya dan Pemulihan Layanan
Meskipun terjadi pemadaman, pihak bandara memastikan operasional tetap berjalan berkat genset yang telah disiapkan. Kapasitas daya genset telah disesuaikan dengan kebutuhan listrik bandara agar pelayanan tetap optimal.
Ahmad Syaugi Shahab menekankan bahwa seluruh sistem pelayanan penumpang tetap berfungsi dengan baik selama masa peralihan daya. Tidak ada laporan gangguan signifikan atau keluhan dari penumpang terkait insiden ini.
Pemulihan Listrik dan Operasional Normal
Pasokan listrik dari PLN di area bandara kembali normal sekitar pukul 17.12 WITA. Setelah aliran listrik pulih, semua fasilitas dan jadwal operasional di Bandara Ngurah Rai kembali berjalan seperti biasa.
Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi pengelola bandara dan penyedia listrik. Pentingnya memiliki sistem cadangan daya yang handal dan responsif dalam menghadapi situasi darurat seperti pemadaman listrik skala besar harus terus diprioritaskan. Langkah antisipasi ini akan meminimalisir dampak negatif terhadap operasional bandara dan kenyamanan penumpang.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi yang andal dan tahan terhadap gangguan listrik. Investasi dalam sistem yang terintegrasi dan redundan dapat memastikan kelancaran operasional bahkan dalam kondisi darurat. Ke depannya, diharapkan kerjasama antara pihak bandara dan PLN dapat ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa dan memastikan pasokan listrik yang stabil. Prioritas utama tetaplah keamanan dan kenyamanan penumpang.