Polisi di Jakarta telah menangkap 14 orang terkait aksi demonstrasi Hari Buruh (May Day) di depan gedung MPR/DPR RI. Satu penangkapan terbaru terjadi pada Kamis malam, 1 Mei 2025.
Penangkapan ini menyusul adanya aksi anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang di tengah demonstrasi damai peringatan May Day.
Penangkapan Terduga Anarko
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyatakan bahwa hingga Kamis malam, total 14 orang telah diamankan.
Keempat belas orang tersebut diduga merupakan bagian dari kelompok anarko yang menyusup ke dalam demonstrasi May Day.
Aksi Anarkis di Jalan Tol
Kelompok anarko ini diduga melakukan tindakan anarkistis dengan melempari kendaraan yang melintas di jalan tol.
Aksi tersebut membahayakan keselamatan para pengendara dan mengganggu ketertiban umum.
Insiden pelemparan kendaraan terjadi di sekitar area Restoran Pulau Dua.
Polda Metro Jaya Kecam Aksi Anarkis
Polda Metro Jaya mengecam keras aksi anarkis yang dilakukan oleh kelompok anarko tersebut.
Mereka menyesalkan adanya upaya untuk mengacaukan demonstrasi damai May Day yang seharusnya digunakan sebagai wadah penyampaian aspirasi buruh.
Polisi menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam aksi yang menimbulkan kerusuhan dan membahayakan orang lain.
Himbauan Kepada Masyarakat dan Apresiasi Aksi Damai
Kepolisian menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir.
Polisi siap siaga 24 jam dan dapat dihubungi melalui nomor 110 jika terjadi gangguan kamtibmas.
Di sisi lain, Polda Metro Jaya memberikan apresiasi kepada massa buruh dan serikat pekerja yang berdemonstrasi dengan tertib dan damai di Monas.
Aksi damai ini dinilai sebagai cerminan kedewasaan dalam berdemokrasi dan penyampaian aspirasi secara positif.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan selama demonstrasi. Penting bagi semua pihak untuk memastikan bahwa aksi penyampaian aspirasi dilakukan dengan cara-cara yang damai dan tertib, sehingga tidak merugikan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum. Semoga ke depannya, demonstrasi dapat berjalan kondusif dan aspiratif tanpa adanya tindakan anarkis.