Kemudahan transaksi di gerbang tol berkat kartu tol elektronik (e-Toll) memang tak terbantahkan. Namun, pertanyaan tentang penggunaan satu kartu tol untuk dua mobil berbeda sekaligus sering muncul.
Artikel ini akan mengulas aturan penggunaan kartu tol untuk lebih dari satu mobil, mekanisme pencatatan sistem, dan risiko yang mungkin terjadi jika kartu digunakan di dua mobil secara bersamaan.
1. Aturan Penggunaan Kartu Tol untuk Lebih dari Satu Mobil
Kartu tol elektronik seperti e-Toll, e-Money, Brizzi, Flazz, atau TapCash tidak terikat pada satu kendaraan. Satu kartu dapat digunakan untuk beberapa kendaraan asalkan saldo cukup dan tidak melanggar aturan operator tol.
Namun, aturan krusialnya adalah: satu kartu *tidak* boleh digunakan di dua mobil secara bersamaan dalam sistem tol yang sama. Sistem tol mencatat data transaksi saat kendaraan masuk dan keluar.
Jika kartu digunakan oleh mobil pertama untuk masuk tol, lalu mobil kedua mencoba keluar menggunakan kartu yang sama, sistem akan mendeteksi ketidaksesuaian. Operator tol mengandalkan data gerbang masuk-keluar untuk menghitung tarif.
Penggunaan kartu yang sama oleh dua kendaraan secara bersamaan dapat menyebabkan transaksi tidak valid dan masalah di gerbang tol.
2. Cara Kerja Sistem Tol Mencatat Transaksi
Saat kendaraan melewati gerbang tol, sistem mencatat waktu, lokasi gerbang masuk, nomor kartu, dan saldo sebelum dan sesudah transaksi.
Saat kendaraan keluar, sistem mencocokkan data gerbang masuk dan keluar. Jika kartu yang sama digunakan oleh kendaraan lain saat kendaraan pertama belum keluar, sistem mendeteksi anomali.
Anomali transaksi ini dapat menyebabkan kartu dianggap tidak valid. Akibatnya, pengemudi mungkin mengalami kendala seperti kartu tidak berfungsi, harus membayar denda, atau bahkan terhambat keluar gerbang tol.
Kondisi ini bisa sangat merepotkan, terutama di jalur tol sibuk atau jam padat.
3. Konsekuensi Jika Kartu Digunakan Secara Bersamaan
Meskipun tidak ada larangan resmi, risiko penggunaan satu kartu untuk beberapa kendaraan secara bersamaan sangat besar.
Konsekuensi yang mungkin terjadi antara lain gagal transaksi. Ini bisa terjadi jika kendaraan pertama masuk tol, tetapi kendaraan kedua mencoba keluar dengan kartu yang sama. Sistem gagal mencocokkan data.
Saldo kartu juga bisa terkunci sementara karena anomali transaksi. Kartu tak bisa digunakan hingga masalah terselesaikan oleh petugas.
Pengemudi mungkin harus meminta bantuan petugas tol, menyebabkan penundaan perjalanan, terutama di gerbang tol yang ramai.
Beberapa operator tol mungkin menerapkan denda atau meminta pembayaran dengan metode lain jika mendeteksi penyalahgunaan kartu.
Sebagai kesimpulan, meskipun secara teknis satu kartu dapat digunakan untuk beberapa mobil di waktu berbeda, penggunaan bersamaan sangat tidak direkomendasikan. Risiko gangguan transaksi, penundaan perjalanan, dan bahkan denda sangat tinggi. Lebih aman dan efisien menggunakan kartu tol terpisah untuk setiap kendaraan.