Bentrokan maut antar pendukung paslon dalam Pilkada Puncak Jaya, Papua Pegunungan, menyisakan duka mendalam. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran atas proses penetapan pasangan calon terpilih. Ketua KPU RI, Mochammad Afiffudin, mengungkapkan penyesalannya atas insiden tersebut dan menyampaikan sejumlah perkembangan terkini.
Proses rekapitulasi ulang suara Pilkada Puncak Jaya diambil alih oleh KPU RI setelah adanya berbagai permasalahan. Situasi yang tidak kondusif di daerah tersebut membuat KPU mempertimbangkan opsi untuk menetapkan pasangan calon terpilih di Jakarta.
Rekapitulasi Ulang dan Putusan Mahkamah Konstitusi
KPU RI mengambil alih proses rekapitulasi suara di Puncak Jaya. Langkah ini diambil setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Afiffudin menjelaskan KPU RI telah menjalankan putusan MK dengan tepat. Namun, pihak yang mengajukan gugatan justru menyalahkan KPU atas tindakan tersebut.
Dampak Bentrokan dan Keamanan Anggota KPU
Bentrokan di Puncak Jaya mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, mencapai 13 orang. KPU RI menyampaikan belasungkawa atas kejadian tersebut.
Tidak hanya itu, situasi yang tidak aman juga berdampak pada anggota KPU di Puncak Jaya. Beberapa rumah anggota KPU dilaporkan dibakar massa.
Akibatnya, beberapa anggota KPU masih belum dapat kembali ke rumah mereka hingga saat ini. Keamanan mereka menjadi perhatian utama.
Penetapan Pasangan Calon Terpilih di Jakarta?
Mengingat situasi yang tidak kondusif di Puncak Jaya, KPU RI mempertimbangkan untuk melakukan penetapan pasangan calon terpilih di Jakarta.
Pertimbangan keamanan menjadi alasan utama rencana tersebut. Penetapan hasil Pilkada harus dilakukan dalam waktu tiga hari sesuai putusan MK.
Keputusan untuk menetapkan pasangan calon terpilih di Jakarta masih dalam pertimbangan. KPU akan mempertimbangkan segala aspek sebelum mengambil keputusan final.
Afiffudin menegaskan bahwa KPU RI hanya mengikuti perintah MK untuk mengambil alih rekapitulasi suara di Puncak Jaya, bukan dari KPU Provinsi atau Kabupaten.
Insiden di Puncak Jaya menjadi sorotan serius, menunjukkan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban dalam pelaksanaan Pilkada. Proses penetapan pasangan calon terpilih diharapkan dapat berjalan lancar dan sesuai aturan, meskipun di tengah kondisi yang menantang.
Kejadian ini juga menyoroti perlunya evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme keamanan Pilkada agar kejadian serupa dapat dihindari di masa mendatang. Keamanan petugas KPPS juga harus menjadi prioritas utama.