Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita Silaban, menyampaikan kekecewaannya atas insiden kericuhan yang terjadi dalam aksi May Day di Semarang. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum bagi para pelaku kerusuhan. Kejadian ini sangat disayangkan mengingat tujuan utama aksi May Day adalah sebagai wadah ekspresi damai para buruh.
Peristiwa di Semarang tersebut dinilai telah menodai semangat Hari Buruh. Elly Rosita Silaban berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang. Aksi damai, menurutnya, harus dihormati dan dijaga agar tetap kondusif.
Kecaman Keras Atas Kericuhan May Day Semarang
Elly Rosita Silaban secara tegas mengecam tindakan anarkis yang terjadi dalam demonstrasi May Day di Semarang. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut semestinya menjadi momentum bagi buruh untuk menyuarakan aspirasi dengan tertib dan damai.
Kejadian ini, kata Elly, berbanding terbalik dengan situasi di Jakarta yang berlangsung kondusif. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menjatuhkan sanksi tegas kepada para pelaku.
Dukungan Penuh pada Penegakan Hukum
KSBSI memberikan dukungan penuh kepada kepolisian dalam menindak tegas para perusuh. Elly meminta agar proses hukum berjalan secara transparan dan akuntabel.
Bukti-bukti yang kuat, menurut Elly, harus menjadi dasar penindakan hukum. Hal ini penting untuk memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di kemudian hari. Para pelaku harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.
Langkah-langkah Antisipasi Kericuhan di Masa Mendatang
Elly berharap agar kejadian di Semarang menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Koordinasi yang baik antara penyelenggara aksi, aparat keamanan, dan pemerintah sangat diperlukan untuk mencegah insiden serupa.
Penting juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya demonstrasi damai dan menghormati hak-hak asasi manusia. Edukasi dan sosialisasi kepada para peserta aksi juga harus ditingkatkan agar aksi berjalan tertib dan tidak anarkis.
Polda Jawa Tengah telah membubarkan kelompok yang diduga anarko yang mengganggu jalannya aksi damai. Polisi bertindak cepat untuk mengamankan situasi dan melindungi para buruh yang berdemonstrasi secara damai.
Aksi damai yang dilakukan oleh berbagai aliansi buruh sempat terganggu oleh kehadiran kelompok berpakaian hitam sekitar pukul 15.15 WIB. Polisi kemudian mengambil langkah untuk mengamankan para buruh dan membubarkan massa yang anarkis dengan tertib.
Kesimpulan
Kejadian kericuhan dalam aksi May Day di Semarang menjadi sorotan dan mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Presiden KSBSI. Penegakan hukum yang tegas dan langkah-langkah pencegahan yang komprehensif sangat penting untuk menjaga agar aksi-aksi buruh di masa mendatang tetap berjalan damai dan tertib. Semoga peristiwa ini menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya berekspresi secara bertanggung jawab dan menghormati hak-hak orang lain. Harapannya, peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang dan aksi buruh selalu berlangsung damai.