Serangan Israel di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 50 warga sipil pada Kamis (15/5/2025) telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. Blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza yang diberlakukan Israel sejak 2 Maret lalu semakin memperparah situasi.
Pejabat senior Hamas, Basem Naim, menegaskan bahwa dibukanya akses bantuan ke Gaza merupakan syarat mutlak untuk memulai negosiasi apa pun. Ia mendesak pemerintah Israel untuk segera mengakhiri blokade tersebut.
Hamas Tuntut Pembukaan Akses Bantuan sebagai Syarat Negosiasi
Basem Naim menyatakan bahwa pembukaan akses bantuan kemanusiaan merupakan syarat minimum untuk menciptakan lingkungan negosiasi yang kondusif. Pernyataan ini disampaikan melalui kantor berita AFP pada Jumat (16/5/2025).
Naim menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza yang terdampak konflik. Ia juga menyinggung peran potensial Amerika Serikat dalam memastikan bantuan tersebut sampai.
Peran AS Diharapkan dalam Mengatasi Krisis Kemanusiaan di Gaza
Hamas berharap pemerintah Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Trump, dapat berperan aktif dalam menegakkan kewajiban kemanusiaan ini. Mereka percaya AS memiliki kapasitas untuk menekan Israel agar membuka akses bantuan.
Pernyataan ini muncul setelah rentetan serangan Israel yang menghantam berbagai wilayah Gaza. Serangan tersebut menimbulkan korban jiwa yang signifikan dan kerusakan infrastruktur.
Serangan Israel Tewaskan Puluhan Warga Sipil Gaza
Serangan-serangan yang dilakukan Israel pada Kamis (15/5/2025) telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang besar. Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, melaporkan sedikitnya 50 warga sipil tewas.
Sebanyak 13 korban ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan di kota Khan Younis, Gaza selatan. Sisa korban lainnya tewas dalam serangan terpisah di berbagai wilayah Gaza.
Serangan tersebut tidak hanya menyebabkan korban jiwa, tetapi juga memicu keprihatinan akan semakin memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza. Blokade bantuan yang diberlakukan Israel membuat situasi semakin pelik.
Ketegangan di wilayah tersebut semakin meningkat pasca serangan ini. Desakan dari Hamas untuk membuka akses bantuan menjadi sorotan utama, sementara dunia internasional menantikan langkah selanjutnya dari berbagai pihak terkait untuk meredakan konflik dan menyelesaikan krisis kemanusiaan di Gaza.
Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan pemenuhan hak-hak kemanusiaan bagi warga sipil di tengah konflik bersenjata. Semoga berbagai pihak dapat segera menemukan solusi yang tepat dan menyelamatkan nyawa.