Salah satu buronan kasus pembakaran mobil dan penganiayaan anggota Polres Metro Depok, TS, telah menyerahkan diri kepada pihak kepolisian. Penyerahan diri ini menandai perkembangan terbaru dalam kasus yang menghebohkan tersebut.
TS, yang tertangkap kamera mengenakan baju abu-abu dan topi merah, tampak santai saat menyerahkan diri. Foto yang diterima detikcom menunjukkan senyum yang terkembang di wajahnya.
Penyerahan Diri TS, Anggota Ormas GRIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan informasi tersebut. Ia menyatakan bahwa TS menyerahkan diri kepada penyidik.
TS diketahui sebagai anggota ormas GRIB dan memiliki peran penting dalam insiden tersebut. Ia terlibat dalam aksi melawan petugas dan perusakan mobil polisi.
Lebih lanjut, Ade Ary menjelaskan peran TS dalam insiden tersebut. Selain melawan petugas, ia juga diduga menyuruh tersangka lain, GR, untuk membakar mobil polisi yang sedang bertugas.
Kronologi Kasus Penganiayaan dan Pembakaran Mobil
Insiden ini terjadi pada Jumat, 18 April 2025, sekitar pukul 02.30 WIB. Anggota Polres Metro Depok diserang saat hendak meninggalkan lokasi penangkapan TS di Harjamukti, Cimanggis, Depok.
Sebagai Ketua Ormas GRIP Jaya Harjamukti, penangkapan TS memicu reaksi keras dari anggotanya. Mereka menghadang kendaraan polisi karena keberatan atas penangkapan tersebut.
Penangkapan TS sendiri didasari oleh ketidakkoperatifnya terhadap panggilan pemeriksaan polisi. Sebelumnya, TS telah dipanggil terkait kasus pengancaman dan kepemilikan senjata api.
Status Penyelidikan dan Buronan Tersisa
Dengan tertangkapnya TS dan S alias MS, tersisa dua buronan lagi yang masih diburu pihak kepolisian. Mereka adalah RS dan VS alias T.
Proses pengejaran terhadap kedua buronan tersebut terus dilakukan oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini sepenuhnya.
Dalam kasus ini, enam tersangka telah ditangkap sebelumnya. Masing-masing tersangka memiliki peran yang berbeda dalam insiden penganiayaan dan pembakaran mobil polisi tersebut.
Penyerahan diri TS menjadi titik terang dalam kasus ini, namun proses hukum masih terus berlanjut. Kepolisian akan terus berupaya menangkap dua tersangka yang masih buron dan memastikan keadilan ditegakkan.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya penegakan hukum dan konsekuensi atas tindakan melawan petugas. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu menghormati dan bekerja sama dengan aparat penegak hukum.