Kecelakaan tunggal di Jalan Margonda, Depok, kembali terjadi. Sebuah mobil Toyota Yaris menabrak pembatas jalan, atau separator, seperti yang terlihat dalam video viral di Instagram @infodepok_id pada Selasa (18/3/2025). Kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya. Banyak pengguna jalan melaporkan kejadian serupa berulang kali di lokasi yang sama.
Unggahan tersebut menunjukan mobil tersebut tersangkut di atas pembatas jalan. Komentar warganet ramai menuding minimnya penerangan jalan sebagai penyebab utama. Mereka berpendapat, kegelapan membuat pembatas jalan sulit terlihat, terutama di malam hari, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
Salah satu warganet, Afrizal_noerelvansyah, menyarankan pemasangan bollard atau tiang di depan pembatas jalan dengan warna yang menyala saat terkena sorotan lampu. Hal ini dinilai dapat memberikan peringatan dini kepada pengendara. Warganet lain, Ayasuta, juga menyorot permasalahan penerangan jalan yang buruk dan desain trotoar yang tidak konsisten sebagai faktor penyebab.
Penyebab Kecelakaan Berulang
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menegaskan pentingnya penandaan dan penerangan yang memadai di jalan raya. Ini merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. Namun, kenyataannya, perawatan dan pemeliharaan infrastruktur jalan masih kurang optimal.
Sony menambahkan bahwa pembatas jalan beton membutuhkan perawatan berkala untuk menjaga warna dan visibilitasnya. Debu dan kotoran dapat menutupi cat pembatas jalan, sehingga membuatnya kurang terlihat oleh pengendara. Kurangnya perawatan berkala menyebabkan masalah ini semakin parah.
Selain minimnya penerangan dan perawatan pembatas jalan yang kurang baik, Sony juga menunjuk pada perilaku pengendara. Banyak pengendara tidak memahami garis imajiner yang memandu mereka untuk tetap berada di lajur masing-masing. Mereka sering berkendara di tengah-tengah marka jalan atau berpindah lajur secara tiba-tiba tanpa memperhatikan kondisi sekitar.
Faktor Kecepatan dan Daya Pandang
Faktor lain yang berkontribusi pada kecelakaan adalah kecepatan kendaraan yang tidak disesuaikan dengan jarak pandang. Pengendara seringkali mengebut tanpa memperhitungkan jarak pandang minimal 25-50 meter. Hal ini menyebabkan mereka tidak dapat mengantisipasi adanya pembatas jalan atau hambatan lainnya di depan.
Sony menekankan pentingnya mengurangi kecepatan dan menggunakan lampu jauh (high beam) jika jarak pandang terbatas. Menyalahkan hanya pembatas jalan beton saja tidak sepenuhnya tepat, karena dari banyaknya pengendara yang melewati lokasi tersebut, hanya sebagian kecil yang mengalami kecelakaan. Perilaku berkendara yang tidak aman tetap menjadi faktor utama.
Kesimpulannya, kecelakaan berulang di Jalan Margonda disebabkan oleh kombinasi faktor, termasuk kurangnya penerangan jalan, perawatan pembatas jalan yang buruk, desain trotoar yang tidak konsisten, dan perilaku pengendara yang tidak aman. Solusi yang komprehensif dibutuhkan, yang melibatkan perbaikan infrastruktur dan edukasi kepada pengendara untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.