Tren selebrasi “pacu jalur” atau “aura farming,” gerakan khas Indonesia yang unik, kini mendunia. Gerakan ini, yang melibatkan serangkaian pose dinamis, telah menarik perhatian para atlet internasional, khususnya di dunia balap motor dan mobil.
Beberapa atlet ternama telah terlihat melakukan selebrasi ini setelah meraih kemenangan, menunjukkan betapa populernya “aura farming” di luar negeri. Mari kita telusuri siapa saja atlet yang ikut tren ini.
Marc Marquez dan Selebrasi “Aura Farming” di MotoGP
Salah satu atlet yang paling baru-baru ini memamerkan selebrasi “aura farming” adalah Marc Marquez, pebalap MotoGP asal Spanyol. Ia melakukan gerakan tersebut setelah memenangkan balapan di Sirkuit Sachsenring, Jerman.
Marquez bahkan mengaku sengaja menambah kecepatan untuk menciptakan jarak aman dengan pesaingnya, agar ia memiliki waktu cukup untuk melakukan selebrasi tersebut. Hal ini menunjukkan betapa ia ingin menunjukkan rasa syukurnya dengan cara yang unik ini.
Deniz Oncu dan Kritikan atas Gerakan “Aura Farming”
Pebalap Moto2, Deniz Oncu, juga pernah melakukan selebrasi “aura farming” setelah memenangkan balapan di Jerman. Namun, aksinya ini justru menuai kritikan.
Beberapa gerakan Oncu dinilai tidak sesuai dengan gerakan “aura farming” yang sebenarnya. Ia bahkan tampak menggelengkan kepala, seakan menyadari kesalahannya. Insiden ini menunjukkan pentingnya pemahaman yang benar terhadap gerakan tersebut sebelum mencobanya.
Toprak Razgatlioglu dan Alex Albon: “Aura Farming” di WSBK dan F1
Toprak Razgatlioglu, pebalap World Superbike (WSBK) asal Turki, juga turut serta dalam tren ini. Ia melakukan selebrasi “pacu jalur” setelah memenangkan perlombaan di Donington Park, Inggris.
Sementara itu, dari dunia balap mobil, Alex Albon, pebalap William Racing, melakukan gerakan “aura farming.” Uniknya, Albon tidak melakukannya sebagai selebrasi kemenangan, melainkan sebagai konten. Tren ini memang telah menyebar luas.
Tren “Aura Farming” di Berbagai Cabang Olahraga
Popularitas “aura farming” tidak hanya terbatas pada MotoGP dan WSBK. Selebrasi ini juga terlihat di berbagai cabang olahraga lain.
Beberapa atlet dari IndyCar Racing dan Motocross juga terlihat melakukan gerakan ini setelah perlombaan. Hal ini menunjukkan bahwa “aura farming” telah menjadi selebrasi yang universal di kalangan atlet.
Kesimpulannya, selebrasi “pacu jalur” atau “aura farming” telah berhasil menembus batas geografis dan cabang olahraga. Keunikan gerakannya dan asal-usulnya dari Indonesia telah menarik perhatian banyak atlet internasional, menjadikannya sebagai tren selebrasi yang unik dan menarik di dunia olahraga.
Mungkin di masa mendatang, kita akan melihat lebih banyak atlet dari berbagai disiplin olahraga mengadopsi selebrasi ini. Popularitasnya yang terus meningkat menunjukkan betapa menariknya kebudayaan Indonesia bagi dunia.