Polisi mengungkap kasus penyelundupan vape liquid mengandung etomidate, obat bius keras, yang melibatkan aktor Jonathan Frizzy. Sebanyak 881 unit vape liquid disita dari empat kasus berbeda, dengan nilai total mencapai miliaran rupiah. Penyelidikan ini mengungkap jaringan penyelundupan dari Malaysia ke Indonesia.
Harga satu unit vape liquid etomidate mencapai Rp 3-4 juta. Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Ronald FC Sipayung, menjelaskan bahwa cairan dalam vape tersebut, sekitar 4-5 mililiter, mengandung etomidate. Dengan harga per unit dan jumlah yang disita, polisi memperkirakan telah mencegah peredaran obat yang bisa membahayakan sekitar 3.600 orang.
Peran Jonathan Frizzy dalam Penyelundupan
Jonathan Frizzy, atau yang akrab disapa Ijonk, memiliki peran aktif dalam penyelundupan etomidate. Ia terlibat dalam pembelian dan pengaturan pengiriman vape liquid tersebut dari Malaysia.
Ijonk menghubungi seorang pemasok, ESD, untuk membeli vape liquid etomidate. Ia juga berperan dalam menyiapkan kurir untuk mengambil barang haram tersebut dari tersangka BTR yang membawanya langsung dari Malaysia.
Detail Transaksi dan Pengiriman
Tersangka BTR membawa 100 unit vape liquid etomidate dari Malaysia. Sebanyak 40 unit di antaranya adalah milik Jonathan Frizzy. Ijonk juga diduga mengatur pengiriman melalui grup WhatsApp bernama ‘Berangkat’.
Grup WhatsApp ‘Berangkat’ digunakan Ijonk untuk memonitor dan mengontrol pengiriman vape liquid etomidate. Hal ini menunjukkan perannya yang aktif dan terorganisir dalam jaringan penyelundupan.
Konsekuensi Hukum dan Dampak Kasus
Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya peredaran obat-obatan terlarang melalui jalur yang tidak terduga, seperti vape liquid. Pihak berwajib terus melakukan penyelidikan untuk membongkar jaringan penyelundupan tersebut secara menyeluruh.
Penangkapan Jonathan Frizzy dan penyitaan vape liquid etomidate menunjukkan komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas peredaran narkoba. Kasus ini juga menjadi peringatan akan bahaya penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan pentingnya pengawasan ketat terhadap barang-barang yang masuk ke Indonesia. Polisi berharap, kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat agar waspada terhadap modus baru penyelundupan obat-obatan terlarang. Investigasi masih berlanjut untuk mengungkap pihak-pihak lain yang terlibat dalam jaringan ini.