Toprak Razgatlioglu, pembalap BMW di World Superbike (WSBK), menyuarakan kekhawatirannya mengenai dominasi Ducati yang dinilai mengurangi daya tarik kejuaraan. Pernyataan ini muncul setelah Razgatlioglu mengalami akhir pekan yang mengecewakan di seri pembuka WSBK di Australia, 21-23 Februari 2025.
Razgatlioglu, yang finis di posisi kedua (Race 1), ke-13 (Superpole Race), dan terjatuh (Race 2), melihat ketidakseimbangan kompetitif yang sangat mencolok. Kemenangan bersih Nicolo Bulega untuk Ducati di semua race seri pertama musim 2025 menunjukkan betapa kuatnya pabrikan Italia tersebut.
Empat pembalap Ducati lainnya juga mengisi posisi lima besar klasemen sementara, yaitu Alvaro Bautista, Andrea Ianone, Danilo Petrucci, dan Scott Redding. Dominasi ini yang membuat Razgatlioglu frustrasi dan berkomentar pedas.
Dominasi Ducati: Sebuah “Ducati Cup”?
“Saya tidak terkejut dengan Bulega dan Bautista, mereka memang tampil luar biasa. Namun, tidak normal jika semua Ducati ada di barisan depan. Ini Superbike, bukan Ducati Cup!” tegas Razgatlioglu.
Ia menambahkan, “Saya rasa penonton tidak akan menikmati balapan jika situasi ini terus berlanjut. Saya harus berpikir bagaimana cara bertarung melawan semua Ducati di balapan berikutnya, karena sepertinya ini memang sudah menjadi ‘Ducati Cup’.
Kekecewaan Razgatlioglu semakin bertambah karena BMW kehilangan status super konsesi setelah menjuarai WSBK 2024. Mereka kini harus menggunakan sasis produksi standar, yang secara signifikan mempengaruhi performa motor.
Perubahan Drastis dan Dampaknya
Perubahan ini memberikan dampak besar bagi Razgatlioglu. Frekuensi kecelakaan meningkat drastis, berbanding jauh dengan hanya dua kali jatuh sepanjang musim 2024. Hal ini tentunya menghambat peluangnya untuk bersaing di puncak klasemen.
Pernyataan Razgatlioglu mendapat tanggapan dari Bos Ducati, Gigi Dall’Igna. Dall’Igna membela timnya dengan menyatakan bahwa keberhasilan Ducati adalah hasil dari pengembangan motor yang unggul dan daya tariknya bagi tim satelit.
Dall’Igna juga balik mengingatkan Razgatlioglu akan dominasinya bersama BMW pada musim lalu, mengatakan bahwa musim 2024 bisa dibilang “BMW Cup”. Namun, ia juga mengakui bahwa situasi balapan bisa berubah sewaktu-waktu.
Analisis Lebih Lanjut: Faktor-faktor di Balik Dominasi Ducati
Dominasi Ducati di WSBK 2025 bukan hanya karena kualitas pembalapnya. Beberapa faktor lain yang perlu dipertimbangkan antara lain: kemajuan teknologi mesin dan aerodinamika Ducati, strategi tim yang efektif, serta dukungan teknis yang handal.
Perlu juga dikaji apakah regulasi WSBK memberikan keuntungan yang tidak seimbang bagi Ducati. Jika memang ada ketidakseimbangan, maka perlu adanya penyesuaian regulasi untuk menciptakan persaingan yang lebih kompetitif dan menarik bagi penonton.
Ke depannya, sangat menarik untuk melihat bagaimana BMW dan pabrikan lain akan berupaya untuk mengejar ketertinggalan dari Ducati. Apakah mereka akan mampu mengembangkan motor yang kompetitif atau apakah dominasi Ducati akan berlanjut sepanjang musim?
Persaingan yang ketat dan seimbang sangat penting bagi kelangsungan WSBK. Semoga pihak penyelenggara WSBK dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kejuaraan tetap menarik dan dinamis bagi semua pihak yang terlibat, terutama para penggemar balap motor di seluruh dunia.