SMK PGRI 24 Kalideres, Jakarta Barat, sempat mengalami penyegelan yang mengganggu proses belajar mengajar. Penyegelan dilakukan oleh ahli waris pemilik lahan akibat sengketa pembayaran. Namun, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, memastikan sekolah akan segera pindah ke lokasi baru.
Proses perpindahan telah direncanakan sejak lama. Sekolah akan beroperasi di lokasi baru tanpa mengganggu proses pendidikan siswa.
Penyebab Penyegelan SMK PGRI 24
Konflik terjadi antara ahli waris pemilik lahan dan Yayasan Assalamiyah, pengelola lahan tersebut. SMK PGRI 24 hanyalah penyewa.
Ahli waris menyegel sekolah karena masalah pembayaran yang belum diselesaikan oleh Yayasan Assalamiyah.
Salah satu pengurus SMK PGRI 24, Siti Komariah, menjelaskan bahwa sengketa berpusat pada tunggakan pembayaran kepada ahli waris.
Proses Perpindahan ke Gedung Baru
Surat permohonan pindah lokasi telah diajukan SMK PGRI 24 pada 24 April 2015. Lokasi baru berada di Kompleks Kebersihan Nomor 50 RT 008 RW 011, Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Proses belajar mengajar di gedung baru ditargetkan dimulai pada 1 Mei 2025.
Meskipun ada sengketa, Dinas Pendidikan DKI Jakarta memastikan kegiatan belajar mengajar akan tetap berjalan lancar di lokasi baru.
Pihak sekolah telah berencana pindah sejak awal April 2025, namun penyegelan sempat menghambat proses tersebut.
Setelah kesepakatan tercapai antara Yayasan Assalamiyah dan ahli waris, segel dibuka. Pihak sekolah pun segera memindahkan barang-barang sekolah ke gedung baru.
Persyaratan Ahli Waris dan Persiapan Sekolah
Sebagai syarat pembukaan segel, ahli waris mengajukan beberapa persyaratan perbaikan pada gedung baru.
Perbaikan meliputi tembok dan pintu ruang kelas, yang harus diselesaikan sebelum 1 Mei 2025.
Pihak sekolah diberikan tenggat waktu hingga 1 Mei 2025 untuk menyelesaikan perbaikan yang diminta ahli waris.
Setelah semua persyaratan terpenuhi, SMK PGRI 24 dapat beroperasi secara normal di lokasi baru.
Proses pemindahan barang-barang berat, terutama peralatan praktik siswa, akan dilakukan pada hari berikutnya.
Dengan terselesaikannya masalah penyegelan dan perpindahan ke gedung baru, diharapkan kegiatan belajar mengajar di SMK PGRI 24 dapat kembali berjalan normal dan lancar. Ke depannya, diharapkan komunikasi yang lebih baik antara pihak sekolah, yayasan, dan ahli waris dapat mencegah kejadian serupa.