Jakarta E-Prix 2025 akan kembali digelar di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara pada 21 Juni mendatang. Balapan mobil listrik Formula E ini akan menjadi penyelenggaraan ketiga di sirkuit semi permanen tersebut setelah sukses pada tahun 2022 dan 2023.
Keberhasilan penyelenggaraan Jakarta E-Prix selama dua tahun terakhir memunculkan pertanyaan menarik: bisakah Sirkuit Ancol dijadikan sirkuit permanen? Sirkuit sepanjang 2,4 kilometer dengan 18 tikungan ini saat ini masih bersifat semi permanen, yang berarti dibangun dan dibongkar untuk setiap event.
Advisor Formula E, Irawan Sucahyono, menyatakan bahwa kemungkinan tersebut terbuka lebar, terutama mengingat keunggulan lokasi Sirkuit Ancol yang berada di tengah kota Jakarta. Ia menekankan bahwa jarang ada sirkuit balap mobil yang berlokasi di pusat kota seperti Sirkuit Ancol.
Menurut Irawan, menjadikan Sirkuit Ancol permanen akan sangat menguntungkan. Keberadaan sirkuit permanen akan memberikan banyak manfaat, termasuk peningkatan efisiensi, penghematan biaya dalam jangka panjang, dan peningkatan kualitas penyelenggaraan balapan.
Lebih lanjut, Irawan menjelaskan bahwa Sirkuit Ancol dirancang khusus untuk Formula E sejak awal pembangunannya. Berbeda dengan sirkuit lain yang memanfaatkan jalan raya atau sirkuit permanen yang dimodifikasi, Sirkuit Ancol dibangun dari lahan kosong dengan perencanaan matang.
Desain Sirkuit Ancol, yang mempertimbangkan panjang lintasan, bentuk tikungan, dan sistem pengereman regeneratif (regenerative braking) yang khas Formula E, menjadikannya sirkuit yang ideal. Hal ini menjadi pertimbangan penting untuk menjadikan sirkuit ini permanen.
Konversi menjadi sirkuit permanen tentunya membutuhkan investasi yang cukup besar. Investasi ini meliputi pembangunan infrastruktur yang lebih kokoh dan permanen, fasilitas pendukung yang lebih lengkap, dan penyesuaian terhadap standar keamanan dan keselamatan internasional yang lebih tinggi.
Namun, jika dipertimbangkan manfaat jangka panjangnya, investasi tersebut terbilang sepadan. Keberadaan sirkuit permanen berstandar internasional di Jakarta dapat menarik lebih banyak event balap internasional, meningkatkan pariwisata, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Selain itu, sirkuit permanen akan memberikan kesempatan bagi pengembangan olahraga otomotif di Indonesia, khususnya di tingkat pembinaan atlet muda. Dengan adanya fasilitas yang memadai, para pebalap muda Indonesia dapat berlatih dan berkompetisi secara intensif di sirkuit kelas dunia.
Meskipun ada tantangan dan pertimbangan yang perlu dikaji, potensi menjadikan Sirkuit Ancol sebagai sirkuit permanen patut dipertimbangkan secara serius. Hal ini akan menjadi langkah besar bagi kemajuan olahraga otomotif di Indonesia dan meningkatkan prestise Jakarta di kancah internasional.
Kesimpulannya, transformasi Sirkuit Ancol menjadi sirkuit permanen merupakan sebuah peluang emas yang dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi berbagai aspek kehidupan di Jakarta. Namun, studi kelayakan dan perencanaan yang matang diperlukan untuk memastikan proyek ini berjalan dengan lancar dan sukses.