Sebuah perkelahian antartetangga di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, berujung tragis. Satu orang meninggal dunia akibat peristiwa tersebut. Video perkelahian yang viral di media sosial memperlihatkan kekerasan yang mengerikan.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Minggu, 4 Mei 2025, sekitar pukul 14.30 WIB di Desa Tulung Selapan Ulu, Kecamatan Tulung Selapan, OKI. Kejadian tersebut menggemparkan warga sekitar dan menjadi sorotan publik setelah video beredar luas.
Kronologi Perkelahian Antartetangga di OKI
Berdasarkan video berdurasi 1 menit 3 detik yang beredar, perkelahian diduga dipicu oleh ketidakpuasan korban atas luka yang diderita anaknya akibat tawuran dengan anak pelaku.
Video tersebut memperlihatkan korban dikeroyok oleh tiga orang. Korban mengalami penganiayaan berupa pukulan dengan batu dan tusukan senjata tajam.
Penangkapan Pelaku dan Konfirmasi Pihak Kepolisian
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Nandang Mukmin Wijaya, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa seluruh pelaku pembunuhan telah diamankan oleh pihak kepolisian.
“Ya, sudah kita konfirmasi ke Kapolres OKI. Kejadian tersebut dibenarkan dan ada satu korban jiwa. Semua pelaku sudah diamankan,” ujar Kombes Nandang, seperti dikutip dari detikSumbagsel.
Kombes Nandang menambahkan, Kapolres OKI akan merilis keterangan resmi terkait kronologi lengkap dan motif kejadian pada Senin, 5 Mei 2025, pukul 15.00 WIB. Rincian lebih lanjut akan disampaikan saat konferensi pers tersebut.
Dampak Peristiwa dan Imbauan Kepada Masyarakat
Peristiwa ini menyoroti pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan menghindari tindakan kekerasan. Konflik antar warga, meskipun bermula dari masalah kecil, dapat berujung fatal jika tidak ditangani dengan bijak.
Kejadian ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk senantiasa mengedepankan komunikasi dan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan. Peran tokoh masyarakat dan aparat desa sangat penting dalam mencegah terjadinya konflik serupa di masa mendatang.
Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anaknya juga menjadi sorotan. Peran orangtua dalam mendidik anak agar tidak terlibat dalam tawuran dan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai sangat krusial. Pencegahan sejak dini jauh lebih efektif daripada penindakan setelah terjadi kekerasan.
Pihak kepolisian diharapkan dapat menyelidiki kasus ini secara tuntas dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku. Proses hukum yang transparan dan adil diharapkan dapat memberikan rasa keadilan bagi korban dan keluarganya serta menciptakan efek jera bagi pelaku kekerasan lainnya.
Kejadian ini juga seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. Kerja sama antara warga, tokoh masyarakat, dan aparat keamanan sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali dan masyarakat dapat hidup berdampingan secara damai dan rukun.