Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F di Bandara Soekarno-Hatta. Fasilitas modern ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi pelayanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia yang jumlahnya terus meningkat. Kehadiran terminal baru ini menandai sebuah langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para jemaahnya.
Presiden Prabowo mengungkapkan rasa bangganya atas pembangunan terminal baru ini. Beliau memuji desain modern, luasnya area, dan kenyamanan yang ditawarkan, serta kapasitasnya yang mampu menampung lebih dari 94 juta penumpang per tahun di Bandara Soekarno-Hatta.
Fasilitas Modern Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F
Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Soekarno-Hatta memiliki luas 27.418 m². Terminal ini mampu menampung hingga 6.850 jemaah per hari atau 6,1 juta jemaah per tahun.
Fasilitas pendukung lainnya termasuk lounge umrah seluas 4.158 m² dan lounge pengantar seluas 2.560 m². Lounge umrah memiliki kapasitas hingga 2.000 jamaah dengan akses langsung ke ruang tunggu dan pesawat.
Revitalisasi Terminal 2F dan Peningkatan Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta
Revitalisasi Terminal 2F merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas pelayanan penumpang di Terminal 2 secara keseluruhan.
Kapasitasnya meningkat dari 9 juta penumpang per tahun menjadi 21 juta penumpang per tahun. Luas terminal pun bertambah dari 173.608 m² menjadi 234.500 m² setelah revitalisasi Terminal 2D, 2E, dan 2F.
InJourney dan Komitmen Terhadap Pelayanan Jemaah
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa pengembangan Terminal 2F merupakan bagian dari transformasi Bandara Soekarno-Hatta yang dilakukan oleh InJourney.
Transformasi ini bertujuan untuk menghadirkan bandara berstandar internasional yang melayani seluruh lapisan masyarakat dengan optimal. Bandara, menurut Maya, merupakan wajah bangsa yang pertama dan terakhir dilihat wisatawan.
InJourney Airports juga berinovasi untuk mengurangi kepadatan dan antrean. Langkah-langkah yang diambil antara lain sentralisasi SCP khusus untuk jemaah umrah, pengaturan area dan jalur antrean, serta manajemen boarding untuk meminimalisir penumpukan.
Teknologi terbaru seperti autogate imigrasi dan body scanner juga diterapkan untuk mengoptimalkan layanan.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menambahkan bahwa terminal baru ini dilengkapi fasilitas lengkap untuk kenyamanan jemaah.
Fasilitas tersebut termasuk musala, ruang tunggu khusus, layanan kesehatan, area bagasi, dan masjid seluas 3.136 m² yang dapat menampung 800 jemaah.
Sistem keamanan yang diterapkan pun sesuai dengan standar keamanan penerbangan, membagi area terminal menjadi zona keamanan terbatas dan area publik.
Program transformasi bandara ini merupakan hasil sinergi antar BUMN dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat sistem transportasi dan pelayanan publik yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan.
Dengan fasilitas modern dan kapasitas yang lebih besar, Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji dan umrah Indonesia yang terus meningkat jumlahnya. Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dan InJourney dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat citra Indonesia di mata dunia.