Mobil listrik murah Toyota bZ3X baru-baru ini diluncurkan di China dengan harga yang sangat kompetitif, mulai dari 109.800 yuan (sekitar Rp 246,9 juta). Keberhasilannya langsung terlihat dengan tercatat lebih dari 10.000 unit pemesanan hanya dalam satu jam setelah peluncuran. Sukses ini memunculkan pertanyaan: bisakah Toyota Indonesia mengikuti jejak tersebut dan memproduksi mobil listrik terjangkau serupa?
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, memberikan penjelasan terkait hal ini. Ia menekankan bahwa bZ3X merupakan hasil kolaborasi Toyota dengan produsen lokal di China, sehingga didesain khusus untuk pasar dan infrastruktur di sana. Keberhasilan di China tidak menjamin kesuksesan yang sama di Indonesia.
“(Toyota bZ3X) Itu kan supply chain di China. Jadi jangan sampai masuk ke kita 100% impor. Kita juga harus pikirin itu. Tapi intinya, kita bisa membaca kebutuhan konsumen di China,” ujar Bob Azam dalam acara buka bersama Toyota Indonesia.
Bob Azam juga menambahkan faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan. Infrastruktur jalan di China yang didominasi jalan besar dan lurus sangat berbeda dengan kondisi di Indonesia. Hal ini memengaruhi desain dan performa kendaraan. “Kita juga harus pelajari konsumen kita, belum tentu yang di China sukses juga di kita juga sukses, karena infrastrukturnya berbeda. Contoh di China itu jalannya besar-besar, lurus. Sehingga dia fokus ke jalan lurus. Begitu ada putaran, putarannya jauh. Nah di kita, jalannya kecil-kecil. Kita butuh putaran yang kecil. Dari sini aja beda kan. Ini yang harus kita pikirkan,” jelasnya.
Meskipun demikian, Bob Azam mengakui keberhasilan Toyota bZ3X dalam membaca kebutuhan pasar China. Ia berharap Toyota Indonesia dapat melakukan hal yang sama di pasar domestik. “Tapi satu yang perlu kita apresiasi, di sana (China) mereka berhasil membaca apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Nah kita juga berharap di sini juga kita bisa membaca apa yang dibutuhkan konsumen,” tambahnya.
Strategi Toyota Indonesia di Pasar Kendaraan Elektrifikasi
Saat ini, Toyota Indonesia lebih fokus pada pengembangan dan produksi kendaraan elektrifikasi hybrid. Yaris Cross Hybrid dan Innova Zenix Hybrid menjadi dua model andalan yang dirakit lokal dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 80%. Strategi ini menunjukkan komitmen Toyota terhadap pasar Indonesia dan pemanfaatan sumber daya lokal.
Investasi besar senilai Rp 28 triliun telah dialokasikan secara bertahap selama lima tahun terakhir untuk mendukung pengembangan kendaraan ramah lingkungan. Investasi ini mencakup pengembangan mobil listrik hybrid (HEV) dan full battery electric vehicle (BEV). Langkah ini menunjukkan keseriusan Toyota Indonesia dalam menghadapi tren global menuju kendaraan listrik.
Tantangan dan Peluang Kendaraan Listrik di Indonesia
Kendati demikian, pengembangan dan penerimaan mobil listrik di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan. Selain infrastruktur yang belum memadai, harga jual yang masih relatif tinggi juga menjadi kendala. Pemerintah perlu mendorong pengembangan infrastruktur pengisian daya (charging station) yang merata di seluruh Indonesia untuk mendukung adopsi mobil listrik.
Di sisi lain, potensi pasar mobil listrik di Indonesia sangat besar mengingat jumlah penduduk yang banyak dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat. Dengan strategi yang tepat dan dukungan pemerintah, Indonesia berpotensi menjadi pasar mobil listrik yang signifikan di Asia Tenggara.
Keberhasilan Toyota bZ3X di China bisa menjadi pelajaran berharga bagi pabrikan otomotif lainnya, termasuk Toyota Indonesia. Memahami karakteristik pasar, infrastruktur, dan kebutuhan konsumen lokal adalah kunci keberhasilan dalam memasarkan mobil listrik terjangkau.
Kesimpulannya, sementara Toyota Indonesia belum berencana memproduksi mobil listrik sejenis bZ3X dalam waktu dekat, perusahaan tetap berkomitmen pada pengembangan kendaraan elektrifikasi di Indonesia. Fokus saat ini tertuju pada kendaraan hybrid, dengan tetap memperhatikan perkembangan dan kebutuhan pasar untuk kendaraan listrik sepenuhnya di masa depan.
