Toyota dan Subaru berencana meluncurkan mobil listrik SUV kembar. Langkah kolaboratif ini bertujuan untuk menekan biaya riset dan pengembangan, sekaligus mempercepat proses inovasi di segmen kendaraan listrik.
Kedua perusahaan akan memanfaatkan platform e-TNGA yang telah terbukti handal pada model bZ4x dan Solterra. Penggunaan platform yang sama akan menghasilkan efisiensi signifikan dalam produksi, mulai dari perakitan hingga distribusi.
Tidak hanya platformnya saja, komponen penting lainnya seperti paket baterai dan motor listrik juga akan dibagi. Strategi ini memungkinkan Toyota dan Subaru untuk mengalokasikan sumber daya lebih banyak ke proyek-proyek masa depan lainnya, khususnya di bidang elektrifikasi.
Desain dan Spesifikasi
Mobil listrik kembar ini diperkirakan akan memiliki desain SUV yang lebih konvensional dibanding bZ4x dan Solterra. Berdasarkan bocoran gambar, desainnya akan menampilkan kap depan yang lebih tajam, roof rail, dan bodi belakang yang lebih tegas dan modern.
Meskipun berbagi banyak kesamaan dalam desain eksterior dan interior, kedua versi (Toyota dan Subaru) akan memiliki perbedaan di bagian depan untuk membedakan identitas masing-masing merek. Hal ini penting untuk mempertahankan identitas dan daya tarik masing-masing brand terhadap konsumen.
Menurut laporan dari BestCar, kedua mobil akan memiliki banyak kesamaan, tetapi akan tetap mempertahankan identitas masing-masing. “Baik versi Toyota dan Subaru kemungkinan akan memiliki banyak kesamaan dalam desain eksterior dan interior. Hanya saja, masing-masing mungkin akan menampilkan bagian depan yang khas untuk membantu pembeli membedakannya.”
Target Pasar dan Produksi
Mobil listrik kembar ini ditargetkan untuk pasar Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat. Ini menunjukkan ambisi besar kedua perusahaan untuk bersaing di pasar global kendaraan listrik yang semakin kompetitif.
Berbeda dengan bZ4x dan Solterra yang diproduksi di Pabrik Motomachi Toyota, model baru ini akan diproduksi di pabrik Yajima milik Subaru di Jepang. Langkah ini menunjukkan sinergi yang kuat antara kedua perusahaan dalam hal manufaktur.
Produksi massal dijadwalkan dimulai pada Januari 2026. Ini menunjukkan komitmen jangka panjang kedua perusahaan dalam mengembangkan dan memasarkan mobil listrik SUV kembar tersebut.
Implikasi dan Potensi Pasar
Kolaborasi Toyota dan Subaru ini menandai sebuah langkah strategis penting dalam industri otomotif. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, kedua perusahaan dapat secara efektif menurunkan biaya produksi dan mempercepat inovasi di sektor kendaraan listrik.
Langkah ini juga menunjukkan tren yang semakin berkembang di industri otomotif, di mana kolaborasi dan berbagi platform menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi persaingan global dan tantangan teknologi yang semakin kompleks. Keberhasilan mobil listrik kembar ini bisa menjadi contoh model kolaborasi sukses di masa depan.
Dengan desain yang lebih konvensional dan harga yang kompetitif (diharapkan), mobil listrik SUV kembar dari Toyota dan Subaru memiliki potensi besar untuk menarik minat konsumen yang lebih luas dibandingkan dengan model bZ4x dan Solterra yang lebih futuristik.
Namun, keberhasilannya tetap bergantung pada beberapa faktor, termasuk strategi pemasaran, kualitas produk, dan harga jual yang kompetitif di pasar global. Penting untuk memantau perkembangannya hingga peluncuran resmi pada tahun 2026.