Layanan transfer antarbank melalui aplikasi JakOne Mobile Bank DKI telah pulih sepenuhnya. Nasabah kini dapat kembali melakukan transfer antarbank secara normal.
Namun, layanan transfer melalui skema BI Fast masih dalam proses koordinasi dengan regulator. Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami nasabah selama gangguan layanan.
Pemulihan Sistem JakOne Mobile dan Jaminan Keamanan Dana
Proses pemulihan sistem dilakukan secara bertahap dan menyeluruh. Prioritas utama adalah keamanan sistem dan kenyamanan nasabah.
Agus H Widodo memastikan kerahasiaan dan keamanan data serta dana nasabah tetap terjaga selama proses pemulihan. Dana nasabah juga dipastikan aman dan tidak berkurang.
Pihak Bank DKI memahami ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Namun, hal ini dinilai sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan layanan digital.
Bank DKI rutin melakukan pemantauan dan pengujian sistem untuk memastikan stabilitas operasional. Hal ini bertujuan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sebagai alternatif, transaksi transfer antarbank masih dapat dilakukan melalui ATM Bank DKI yang beroperasi 24 jam. Nasabah dapat memanfaatkan layanan ini sementara waktu.
Kronologi Gangguan Layanan dan Tindakan Disiplin
Sebelumnya, layanan Bank DKI mengalami gangguan pada malam takbiran, 30 Maret 2025. Banyak nasabah yang mengeluh kesulitan melakukan transaksi.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, merespon cepat dengan membebastugaskan Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono. Keputusan ini diambil setelah rapat terbatas dengan direksi Bank DKI.
Pramono Anung juga memerintahkan pelaporan kasus ini ke Bareskrim Polri. Ia menduga adanya keterlibatan orang dalam dalam kasus ini.
Pembebastugasan Direktur IT merupakan langkah tegas untuk bertanggung jawab atas permasalahan yang terjadi. Proses hukum pun terus berjalan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Pentingnya Keamanan Sistem Perbankan Digital
Kejadian ini menyoroti pentingnya keamanan dan stabilitas sistem perbankan digital. Sistem yang handal dan aman menjadi kunci kepercayaan nasabah.
Bank DKI perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan mereka. Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan serupa di masa mendatang dan meningkatkan kepercayaan publik.
Transparansi dan komunikasi yang efektif juga krusial dalam menghadapi situasi seperti ini. Informasi yang jelas dan tepat waktu dapat meminimalisir kepanikan dan keresahan di kalangan nasabah.
Kepercayaan nasabah terhadap sebuah lembaga keuangan sangat berharga. Oleh karena itu, pemulihan kepercayaan publik menjadi hal penting setelah insiden ini.
Kejadian ini diharapkan menjadi pembelajaran bagi Bank DKI dan juga industri perbankan digital di Indonesia. Peningkatan keamanan sistem dan transparansi informasi kepada publik merupakan kunci utama untuk mencegah kejadian serupa dan menjaga kepercayaan nasabah.