Banjir Jakarta kembali melanda, menenggelamkan 141 RT dan 7 ruas jalan pada Senin, 7 Juli 2025 pukul 03.00 WIB. Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta menunjukkan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 210 sentimeter. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi pemilik kendaraan yang terendam dan potensi munculnya mobil bekas banjir di pasaran.
Banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, terdampak banjir. Mesin kendaraan yang terendam air berisiko mengalami kerusakan serius. Pertanyaan penting pun muncul: apakah mobil bekas banjir masih aman dan layak dibeli? Memilih mobil bekas memang selalu membutuhkan kehati-hatian, namun membeli mobil bekas banjir membutuhkan kewaspadaan ekstra.
Bahaya Mobil Bekas Banjir dan Kerusakan yang Mungkin Terjadi
Mobil yang terendam banjir mengalami kerusakan yang beragam, tergantung pada lamanya terendam dan ketinggian air. Kerusakan ringan meliputi kotoran dan lumpur yang menempel di interior. Kerusakan berat bisa meliputi kerusakan pada sistem kelistrikan, mesin, transmisi, dan berbagai komponen vital lainnya. Air yang masuk dapat menyebabkan korosi dan kerusakan jangka panjang yang sulit dideteksi secara kasat mata.
Air yang masuk ke dalam mesin dapat merusak komponen internal dan menyebabkan kerusakan permanen. Hal ini mengakibatkan mesin mobil menjadi tidak berfungsi atau bahkan membutuhkan perbaikan yang mahal. Selain mesin, sistem kelistrikan juga sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. Korosi pada kabel dan komponen elektronik dapat menyebabkan masalah pada sistem penerangan, starter, dan sistem lainnya.
Tips Mendeteksi Mobil Bekas Banjir
Membeli mobil bekas banjir memerlukan ketelitian ekstra karena penjual mungkin menyembunyikan riwayat kendaraan. Berikut beberapa tips untuk mendeteksi mobil bekas banjir yang disarikan dari informasi dari Youtuber Otomotif Fitra Eri dan Mas Boy, seorang expert dari Seva.id:
1. Periksa Aroma Kabin
Bau menyengat, lembap, atau seperti pakaian basah adalah indikasi kuat mobil pernah terendam. Bau apek yang khas dan sulit dihilangkan menjadi ciri utama mobil bekas banjir. Pembersihan menyeluruh pun mungkin tidak mampu menghilangkan bau tersebut secara sempurna.
2. Amati Interior dan Eksterior
Periksa dengan teliti setiap sudut interior dan eksterior mobil. Cari jejak lumpur, karat, atau noda air yang tidak biasa. Perhatikan detail kecil seperti karpet yang tampak baru diganti atau bagian interior yang menunjukkan bekas pembersihan yang berlebihan. Karpet basah yang dijemur secara tidak sempurna juga bisa menjadi indikator.
3. Periksa Komponen Elektronik dan Mekanis
Periksa dengan saksama komponen elektronik dan mekanis. Cari tanda-tanda korosi atau kerusakan pada kabel, saklar, dan konektor. Pastikan semua fungsi elektronik dan mekanis bekerja dengan baik. Jangan ragu untuk meminta mekanik terpercaya untuk memeriksa mobil secara menyeluruh sebelum memutuskan untuk membeli.
4. Periksa Dokumen Kendaraan
Periksa riwayat servis dan dokumen kendaraan secara menyeluruh. Ketidaksesuaian antara riwayat servis dan kondisi mobil dapat menjadi pertanda adanya upaya untuk menyembunyikan riwayat banjir. Jika ada catatan kerusakan akibat banjir, sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk mencari mobil lain.
Langkah Bijak Membeli Mobil Bekas: Memahami Risiko dan Melindungi Diri
Membeli mobil bekas, apalagi bekas banjir, membutuhkan perencanaan matang. Lakukan riset menyeluruh, bandingkan harga, dan jangan ragu untuk meminta pendapat mekanik terpercaya. Pertimbangkan juga untuk melakukan inspeksi menyeluruh sebelum melakukan transaksi. Jangan terburu-buru dan selalu utamakan kehati-hatian.
Memilih mobil bekas memerlukan ketelitian dan kesabaran. Dengan melakukan pemeriksaan yang teliti dan meminta bantuan ahli, Anda dapat meminimalisir risiko membeli mobil bekas banjir yang dapat merugikan di kemudian hari. Ingat, investasi yang bijak akan memberikan keuntungan jangka panjang. Jangan sampai kerugian finansial menyertai keputusan pembelian mobil bekas Anda.